Sabtu, 16 Agustus 2008

Izinkan Aku Bertutur (2)


(Tanggapan Ikhwah Jarum Super)

Kadangkala Ane geli campur haru melihat tulisan-tulisan yang saling berbalasan di Villa Perjuangan versi akhwat atau Markazud Jihad Versi Ane sendiri. Ada semangat, ada yang provokator, ada yang memelas, ada yang kritis dan sangat tajam, ada sindiran halus yang terasa sangat menusuk. Sebagian ada yang Ane abadikan dalam Buku harian Ane. Sebagian biarlah dicatat oleh waktu yang selalu menjadi saksi.

Tulisan itu semakin banyak di saat terjadi transisi penghuni Markazud jihad ini. Dari akhwat pindah ke Ikhwah. Makin bertebaranlah tulisan mengenai harapan-harapan agar markazud jihad ini menjadi asri dan dapat menjadi sumber inspirasi. Waktu itu Ane cuma numpang tidur aja di sini. Maklum saat itu banyak amanah yang Ane kerjakan di Siang harinya. Menyelesaikan kuliah yang terbengkalai … menjaga adek agar tak kemana-mana. Menyiapkan perangkat untuk masa depan …Maklum ikrar perjuangan sedikit lagi akan dipenuhi….

Ane tak ambil pusing dengan tulisan tersebut. Cuma ketawa saja di di dalam hati. Karena agama ini adalah nasehat. Maka itu berarti memang terjadi iklim yang baik di KAMMI Daerah Riau. Intinya masalah kebersihan … ikhwah kok kucel .. he… he… jangan marah ya …

Ane Ingat rumah kalau bicara mengenai kebersihan … kalau kami bersaudara lagi malas-malasan bersih-bersih … Bunda tak pernah marah hanya bilang, “ tidak ada nenek moyang kita yang jorok dan malas bersih-bersih… !” Kami bertiga tentaranya Bunda langsung merah mukanya. Karena berarti tidak dianggap masuk klan keluarga yang bersih… Lalu semuanya semangat bersih-bersih. Sampai makanan yang dibikin Bunda juga di sapu bersih…. (Becanda sodara-sodara). Sehingga kami sampai kapanpun merasakan kebersihan itu adalah kebutuhan. Heh …. Jangan lalu menggerutu … pamer ya … bukan sodara-sodara…

Ane mau bilang kebiasaan yang kita bawa kemana-mana biasanya berasal dari kondisi keluarga dimana kita berasal. Kalau di keluarga kita biasa dimanja. Kalau baju kotor ada yang bersihin.. piring kotor ada yang bersihan… kalau baju kusut ada yang gosokin… maka akan terbawa-bawa kemana-mana. Aba (Panggilan Ane kepada ayah asalnya dari kata ABAK maklum masih ada darah Minangnya) bilang,”Alah bisa karena biasa.”

Seharusnya Tarbiyah membuat situasi itu berubah bukan… karena kalau belum berubah jangan salahkan Tarbiyah salahkan diri sendiri. Namun, untuk kasus di KAMMI Daerah Ane paham kondisi ikhwahnya yang cukup padat bahkan seringkali lupa sekarang hari apa. Karena ada agenda dakwah yang seabrek-abrek. Tapi jangan jadikan alasan lho…

Akhirnya kita mohonkan 4JJI menjaga kita. Menjaga kebersihan niat kita. Karena ia kan melahirkan suatu tekad untuk hidup bersih… Karena kebersihan dan kenyamanan adalah sumber inspirasi… selamat bersih… bersih….. beeeeeerrrrrrrsiihhhh.hhhhhhh !!!!. Hatsyiii …. Nah loh Ane jadi bersin nih ….

Abu Jundii Markazud Jihad 12 Jumadil Ula 1425 H/ 30 Juni 2004 M (11.39 WIB)

Izinkan Aku Bertutur (1)

Tarbiyah adalah seni membentuk manusia. Itu yang dikatakan al-Ustadz Nashih ‘Ulwan. Tarbiyah bukanlah proses untuk menghomogenitaskan manusia. Hari ini adalah hari ke dua puluh sembilan Bulan Juni 2004 M. Bertepatan dengan hari ke Sebelas Jumadil ‘Ula 1425 H. Pagi tadi seorang al-Akh datang dan meminta maaf bahwa bulan-bulan terakhir ini mungkin tidak akan dapat intens di KAMMI Daerah. Karena ingin fokus menyelesaikan kuliah dan merancang masa depan … begitu ceritanya … . Akh … Ghuroba …. Kulangsung melantunkan nasyid ini di dalam hati. Nasyid kesayanganku setelah Ribathul ukhuwah. Ane langsung ingat Murabbiku Pertama di UNRI. (Karena Murabbi pertamaku waktu SMU. Sekarang jadi adik iparku). Beliau pernah berkata,” Ane melihat antum lain. Antum akan berjalan tertatih menjalankan amanah sendirian atau dengan sangat sedikit rekan seperjuangan. Dan Antum akan terlalu cepat menjadi orang tua dan orang yang dituakan.”

Entahlah itu doa seorang guru, syekh dan panglima. Kata ikhwah yang lain bilang Insya 4JJI doanya Makbul. Kadangkala dalam merenung sendirian dan membuka kembali catatan-catatan kehidupan yang Ane buat kadangkala ada benarnya. Keluarga kami memang sudah terbiasa menuliskan catatan kehidupan untuk diwariskan ke generasi selanjutnya. Catatan harian almarhum kakek sekarang di simpan Ibunda Ane. Banyak pesan beliau yang menjadi pegangan hidup ane walaupun ane mati-matian membacanya. Habis pake huruf arab melayu. Model kuno lagi. Heh kualat lho ….

Mengenai menjalankan amanah yang dibebankan dakwah ini memang harus ada yang pergi dan ada yang datang. Semua berganti seperti hari berganti. Seperti perputaran siang dan malam. Namun, ane Ingat pesan Murabbi Ane yang kedua di UNRI. Ia berkata,” akh antum tahu tidak? Bahwa ketakutan yang sangat ane takutkan adalah bahwa tidak selamanya Ane akan bertahan di jalan dakwah ini.!” Inilah juga yang menjadi ketakutan Ane sampai saat ini. Apakah memang selamanya ane bertahan di jalan dakwah ini? Karena kehidupan yang husnul khotimah itu bukan diawal ataupun ditengah tetapi diakhir saat ajal menutupkan lembaran dan goresan kehidupan. Dikala waktu berhenti.

Bisa saja kita jadi mantan da’I. Namun betapa banyak yang menjadi mantan preman, pencuri, perampok akhirnya meninggal dalam keadaan Ridho dan di Ridhoi oleh 4JJI SWT. Itulah tarbiyah! Inilah pendidikan yang sebenarnya itu. Dalam dakwah ini kita bertemu dan dipertemukan oleh 4JJI. Semoga di jalan ini jugalah kita dipisahkan…. Semoga… Amien.

Sejujurnya Ane telah menyiapkan beberapa orang putra mahkota untuk melanjutkan estafet perjuangan dakwah siyasi di KAMMI Daerah Riau ini. Namun, semua seakan tercerabbut dari perencanaan semula. Orang yang pertama, tiba-tiba dapat amanah lain juga di bidang siyasi. Orang yang kedua minta izin pulang kampung setelah selesai kepengurusan ini. Karena daerah tempat tinggalnya (tepatnya kampung halamannya) membutuhkan kader dakwah yang bisa diterima di sana. Beliau satusatunya kader dakwah yang bisa masuk di sana kata orang langitan… kata siapa ya… Orang yang ketiga barusan yang minta maaf itu. Uf … dia datang … ntar ane lanjutin lagi (23.20)

(09.00 12 Jumadil Ula 1425 H/30 juni 2004M) Orang keempat Ane tak sampai hati untuk membicarakan kondisinya saat ini. Ia senasib dengan Ane. Sama-sama Ghuroba. Sehingga kami cepat klop satu sama lain. Insya 4JJI beliaulah yang akan melanjutkan estafet ini kelak. Afwan namanya masih RHS. Tapi antum semua mungkin dah dapat menebak-nebak siapakah dia … ?

Abu Jundii Markazud Jihad 12 Jumadil Ula 1425 H/ 30 Juni 2004 M (10.24 WIB)

Revitalisasi Intima’ Jama’I Modal Jihad Profetik !!

Bismillahirrahmanirrahim!

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

(Eddy Syahrizal Ketua Umum KAMMI Daerah Riau 2002-2004)

Hakikat Intima’I Jama’I seorang Muslim diwujudkan dengan amal (Imam Syahid Hasan Al-Banna majmu’a Rasail)

Intima’I seorang muslim diukur dari amal dan ketepatannya dalam sholat (Asy-Syahid Sayyid Quthb).

Intima’ Jama’I seorang muslim diukur dari bagaimana dia mengukur obsesi pribadinya. Obsesi Pribadi diukur dalam obsesi Jama’ah merupakan tanda dari kebangkitan Peradaban ( Abul’ala al-maududi)

Hak Allah,Islam dan dakwah jauh lebih besar terhadap dirimu dari pada hak keluarga dan pribadimu terhadap dirimu sendiri. Allah,islam dan dakwah ini butuh bukti,bukan janji (Ketua Umum KAMMI daerah Riau)

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah mengokohkan rasa kebersamaan, senasib sepenanggungan, rasa seperjuangan, rasa seaqidah, seperjuangan dan rasa persaudaraan yang membumi diantara kaum Muslim Anshar dengan Kaum Muslimin Muhajirin. Demikian juga hendaknya Allah Azza Wajalla memberikan rasa itu ke dalam hati dan sanubari kita. Semoga setiap lantunan doa Rabithah yang kita ucapkan sepenuh hati, bisa saling menguatkan di dalam mengarungi jalan dakwah ini.Amien.

Muhammad Ibnu Abdillah.Kekasih Allah, yang harus kita cintai melebihi diri,dan keluarga kita sendiri mampu menjadi faktor pemersatu dan memberikan contoh teladan dalam memperjuangkan risalah Ilahi ini. Tidak banyak kata, hanya lakukan dan lakukan serta beramallah!. Walaupun sudah diampuni Allah, Namun apa katanya?, “ Tidak bolehkah saya mensyukuri Nikmat yang telah diberikan Allah”. Sungguh Shalawat dan salam kami tidak cukup untuk melepaskan kerinduan terhadapmu Ya Habibillah.

Akhi wa ukhti Fillah Mujahid fiddakwah! Momentum hijrah adalah momentum yang baik bagi kita untuk melihat kembali diri kita. Melihat semua amal kita. Memutaba’ah itqonkah kita dalam menjalankan amanah. Momentum ini adalah suatu saat kita dimana kita berhenti sejenak. Memoles kembali semangat keistiqomahan kita. Dengan polesan-polesan motivasi untuk berbuat lebih baik.Hijrah berpindah tempat memang tidak ada lagi. Saatnya kita sekarang hijrah Haqiqi dan maknawi. Siapkah kita wahai saudaraku?

Akhi wa ukhti Fillah Mujahid fiddakwah! Walau bagaimanapun kita harus selalu siap! Bukankah Imam Syahid Hasan Al-Banna pernah menyatakan,”Anggaplah dirimu di dalam dakwah ini laksana seorang prajurit yang sedang ada di baraknya. Setiap ada perintah dia akan maju dengan penuh semangat.” Siapkah kita menjadi prajurit Allah, Islam dan dakwah ini. Sungguh kita sudah diberikan Allah pilihan. Maka pilihlah salahsatu pilihan tersebut ya Saudaraku. Iman dan Islam atau selainnya. Sungguh jalan kebenaran dan kebatilan itu sudah jelas. Bahkan sangat jelas sekali.

Akhi wa ukhti Fillah Mujahid fiddakwah!Intima’ Jama’I adalah rasa ingroup kita satu sama lain. Intima’ Jama’I lah yang menyatukan hati kita,pikiran kita dan perasaan kita.Kesatuan inilah yang membuat kita merasa bagian dari yang lain. Keperihan satu orang diantara kita adalah keperihan kita bersama. Ketakutan salah seorang kita adalah ketakutan kita semua. Kesedihan satu orang adalah kita kesedihan semua. Kemalangan yang ditimpa oleh seorang diantara , kemalangan kita semua.

Akhi wa ukhti Fillah Mujahid fiddakwah! Saat ingin menyelesaikan taujihat ini saya mendapat kabar salah seorang abang dari akhwat meninggal dunia. Mungkin ini skenario Allah untuk lebih memfokuskan Intima’ Jama’I ini lebih mengena pada sasaran. Selama ini terutama di KAMMI Daerah saya memperhatikan kita kurang sekali meperhatikan hal-hal seperti ini. Kita kurang peduli dengan saudara kita. Kita meminta banyak tapi kurang memberikan empati kepada Saudara kita. Bahkan untuk mengucapkan salam, SMS atau sekedar misscalled lewat HP. Saya berharap ke depan kalau ada informasi seperti ini, terjadi pada saudara kita mohon cepat direspon.

Akhi wa ukhti Fillah Mujahid fiddakwah! Saya mencatat dalam buku harian saya bahwa banyak informasi seperti ini yang terlewatkan. Ada yang sakit diantara kita kita tidak tahu. Ada orang tua dari salah seorang Saudari kita yang di opname di rumah sakit kita juga tidak tahu. Bahkan ini sudah mewabah sampai ke Komsat. Salah seorang orang tua Akhwat meningggal dunia di komsat itu seorangpun tidak tahu. Akhirnya hari itu juga saya sempat menegur ketua komsat yang bersangkutan. Ini adalah salah satu wujud dari Intima’ Jama’I tersebut. Makanya wahai saudara-saudari Fillah mari kita berhenti sejenak di dalam momentum hijrah ini untuk memutabaah kembali rasa Intima’ Jama’I kita.

Akhi wa ukhti Fillah Mujahid fiddakwah! Revitalisasi kembali Intima’ jama’I adalah suatu keniscayaan bagi kita . Intima’ Jama’I adalah elan vital dalam jihad yang kita lakukan di jalan dakwah ini. Rasa kebersamaan inilah yang akan melahirkan energi besar untuk melanjutkan perjuangan ini kelak. Mewariskan semangat jihad ini kepada generasi kita selanjutnya. Generasi masa depan yang akan menjadi kebanggan Islam. Kita sekarang dituntut dan diberi amanah untuk mempersiapkan generasi Rabbani tersebut. Hidup kita di dunia ini singkat. Sedangkan kezaliman itu masih terlalu kuat untuk kita tumbangkan. Bukannya pesimis ini realita.

Akhi wa ukhti Fillah Mujahid fiddakwah! Saya selalu menganggap bahwa taujihat yang saya buat ini adalah bagian dari wasiat-wasiat terakhir dari saya . Saya selalu merasa bahwa ini adalah salah satu dari pesan terakhir dari kehidupan saya. Saya sangat berharap ingin selalu bersama antum semua dalam perjuangan ini. Seandainya jasad saya bisa dibagi-bagi, biarlah saya akan menyertai antum semua dalam pertemuan antum semua. Amanah sebagai qiyadah itu sangat berat sebenarnya dengan kondisi saya seperti ini. Karena sebagai Qiyadah saya harus mengetahui semua keluh kesah antum semua.Mengetahui kesulitan antum semua. Mencoba memberikan jalan penyelesaian untuk antum semua.Namun apa yang baru saya lakukan untuk antum semua belum apa-apa.

Akhi wa ukhti Fillah Mujahid fiddakwah! Anggaplah taujihat ini salah satu wadah pertemuan kita. Antum boleh membuat tanggapan mengenai taujihat ini untuk perbaikan kita semua. Apalagi pertemuan BPH kita belum berjalan sebagaimana mestinya. Jagalah rasa Intima’Jama’I diantara kita. Mohon doakan saya selalu dalam lindungan Allah SWT.Diberikan kekuatan untuk selalu bisa meperhatikan antum semua. Saya sangat takut akan pertanyaan Allah kelak yang mempertanyakan bagaimana kepemimpinan saya terhadap antum semua.

Akhi wa ukhti Fillah Mujahid fiddakwah! Seharusnya taujihat ini sudah selesai paling lambat tanggal 5 setiap bulannya.Itulah komitmen saya terhadap antum semua. Namun taujihat kali ini molor.Hal itu disebabkan saya mandeg untuk sekedar menuliskannya. Semoga semua dari kita yang sedang diuji Allah meningkatkan kesabaran. Karena seorang muslim yang ditimpa kesusahan atau kemalangan hanya mengucapkan “Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Roji’un”. Wallahu’alam.

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Selasa 17 Muharram 1423H/ 18 Maret 2003 M 10.29 WIB

Inilah Kita! Siapa dan Mana Mereka?

Bismillahirrahmanirrahim!

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

(Eddy Syahrizal Ketua Umum KAMMI Daerah Riau 2002-2004)

“Sesungguhnya Tuhan Kamu adalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,Lalu Dia bersemayam di atas Arsy.Dia menutupkan malam kepada Siang yang mengikutinya dengan cepat, (diciptakannya pula) matahari,bulan dan bintang-bintang tunduk pada perintahNya.Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah.Maha suci Allah,Tuhan Alam Semesta. Berdoalah kepada TuhanMu dengan berendah diri dan suara yang lembut.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.Dan janganlah kamu membuat kerusakan di Muka bumi dan berdoalah kepadaNya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya Rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.( Q.S 7 AL-A’RAAF: 54-56)

Alhamdulillah segenap pujian hanya bagi Allah. Menciptakan jalan-jalan kebaikan dan keburukan dalam diri manusia. Tergantung dari manusia itu sendiri yang akan memilihnya. Sesungguhnya Allah melawan keganasan suatu kaum dengan kekuatan kaum yang lainnya agar Allah dapat membasmi kekuatan perusak dan memilih hambaNya yang ia cintai sebagai syuhada. Syuhada yang merupakan suatu gelar yang sangat kita dambakan.Insya Allah.

Kerinduan yang amat bersengatan kami rasakan kepada Baginda yang mulia Muhammad Saw. Shalawat dan salam bagimu Manusia pilihan, Hamba yang mulia dan orang yang paling istiqomah memperjuangkan kebenaran Ilahi. Ya Allah karuniakanlah kami keistiqomahan dan tsabat serta tajarrud dalam jihad, rasa Ukhuwah dan Tsiqah antar sesama kami. Dalam menapaki jalan perjuangan yang semakin menanjak ini.Amien.

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Dikala sepi dan sesak dada melanda saya sering mendendangkan bait nasyid ini : “Disinilah kita merencah dan bertindak/ Memerah pikiran dan melerai masalah/ Namun kita tetap manusia/ tenaga kita tak kemana / Pikiran kita ada batasannya /Tindakan kita ada sempadannya.” Ayat Al-Qur’an diatas adalah salah satu ayat Allah yang sering membuat saya tertegun saat melewatinya dalam tilawah. Ayat ini mengharuskan saya untuk menangis atau sekedar meneteskan setetes air mata dan melantunkan doa untuk senantiasa istiqomah di jalan dakwah ini.

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Allahlah yang menciptakan kita, Dialah yang berhak memerintahkan kita dan kita wajib tunduk kepadaNya. Hanya harapan dan ketakutan kita harus selalu kita jaga agar segala aktivitas kita diterima Allah dan diridhaiNya. Rasa harap dan cemas. Khauf dan Raja’. Harus senantiasa kita pelihara dalam jiwa hamba yang mendamba kasih RabbNya. Namun mengapa terkadang kita masih membuat kerusakan di muka bumi ini ? Mengapa kita mengaku orang yang berbuat kebaikan dan perbaikan, terkadang kita lah perusak yang sebenarnya? Maka sekali lagi harap dan cemas kepada Allah adalah rasa yang harus kita pelihara dalam membangkitkan kembali Islam ini sebagaimana adanya.

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! “Disinilah kita berpikir dan bekerja/ Namun kita tetap lemah/hanya bersandar pada Allah.” Hanya Allahlah yang menjadi tempat kita mengadu, penolong teman, sahabat dan peneguh perjuangan ini. Kalau kita lemah Allahlah yang akan menguatkan. Kalau kita sakit Allahlah yang akan menyembuhkan. Kalau kita terluka Allahlah yang akan meyembuhkan. Saya teringat Syair Saddam Hussein saat Irak diserang, “ Maka hanya dengan Doa/ semua luka itu akan kembali sembuh.” Maka dikala semua yang telah kita usahakan terasa mengalami kegagalan marilah kita diam sejenak memohon ampunan Allah dan meminta kepadanya dengan Khauf dan Raja’.

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! “Kita pastinya tak akan gagal/ Selagi kita terasa lemah/ selama kita tunduk dan menyerah/ Pada kehendak dan kudratNya” Apapun yang kita dapatkan dalam perjuangan ini adalah kemenangan. Dengan belum berhasilnya suatu amanah maka kita dapat instropeksi diri bahwa ada cara lain yang harus kita pikirkan agar apa yang kita cita-citakan tersebut dapat menemui keberhasilan. Ini bukanlah kata-kata justifikasi untuk sebuah kesuksesan yang kita dambakan. Ungkapan ini hanya berlaku apabila kita telah mengerahkan semua tenaga kita. Namun kesuksesan itu tetap juga belum kita dapatkan. Pernyataan diatas tidak berlaku bagi yang belum mengeluarkan usaha yang optimal untuk sebuah kesuksesan tersebut.

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Inilah kita yang takut akan kemaksiatan kita akan membawa pada kemurkaan Allah. Selalu mengharap agar Allah memberikan keridhaannya kepada kita. Tanpa itu semua kehidupan ini akan terasa hampa. Tanpa itu semua kita sesungguhnya kita hanya hamba yang tidak tahu apa-apa. Hanya lantunan doa yang penuh dengan rasa khauf dan raja’ menjadi kekuatan kita. Sesungguhnya doa adalah kekuatan mukmin yang paling dahsyat. Marilah kita bersama berdoa agar kita bisa istiqomah dalam jalan ini. Ikut dalam barisan para mujahidin walaupun hanya pada barisan yang terakhir.

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Saya ingat sekali syair Umar ibnu Khatab yang menggambarkan keistiqomahannya dalam berjuang. Coba kita pahami dan renungi semangat yang mendalam ini, “ Jika ada seribu pejuang, maka Aku salah satunya!/ Jika ada seratus pejuang maka Aku salah satunya!/ Jika ada sepuluh pejuang maka Aku salah satunya!/ Jika hanya ada satu pejuang maka itulah Aku!!” Sanggupkah kita berkata seperti itu saat ini? Disaat kita mencoba memperjuangkan kebenaran. Namun kita mendapati realitas di lapangan tidak ada lagi yang mau memperjuangkan kebenaran tersebut. Mereka yang notabene Saudara kita malah selalu mendompleng kita dari dalam. Selain itu, kita mendapat perlawanan yang kuat dari musuh kita yang di luar. Kita sangat merindukan persatuan dan kesatuan itu terwujud. Kita sebenarnya tidak peduli siapa yang akan berada di depan. Kita tidak peduli itu semua. Namun nampaknya harapan itu masih jauh untuk ukuran sekarang ini.

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah!Isbir ya akhi wa ukhti semua, tetaplah tegar menjaga diri kita tetap dalam barisan ini. Mengajak saudara-saudara kita yang lain untuk bergabung dalam kafilah ini..Afwan atas segala apa yang saya lakukan selama ini kepada antum semua.Karena tidak semua antum dapat saya perhatikan dan carikan solusi permasalahannya..Afwan sekali lagi. Jazakallah atas segala yang antum lakukan selama ini.Tetaplah tegar karena antum beruntung sebagai orang yang dipilih Allah dalam jalan dakwah ini.Jalan yang tidak banyak orang yang merasakan nikmatnya, do’akan saya juga.Tidak banyak orang yang dipilih Allah untuk mengemban tugas suci ini.

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Inilah kita yang senantiasa mempunyai tekad untuk memperjuangkan kebenaran Al-Islam. Inilah kita yang telah menetapkan tujuan kita adalah Allah. Inilah kita yang menetapkan teladan kita adalah Rasulullah.Inilah kita yang telah meneguhkan bahwa hanya Al-quran undang-undang kita.Inilah kita yang telah menegaskan jihad jalan perjuangan dan Syahid di jalan Allah sebagai cita-cita tertinggi kita. Inilah kita. Maka marilah sekarang kita bertanya, mana dan siapa mereka? Apa yang kalian perjuangkan? Wallahu’alam.

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Sabtu 25 Muharram 1423H/28 Maret 2003 M 06.48 WIB

Hakikat Pemahaman !!!

Bismillahirrahmanirrahim!

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

(Eddy Syahrizal Ketua Umum KAMMI Daerah Riau 2002-2004)

Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata, “ kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semua itu berasal dari Tuhan kami (Q.S Ali Imran :7)

Kesyukuran yang mendalam kita berikan kepada 4JJI Swt. Yang telah memberikan pemahaman tentang keindahan jalan dakwah yang sedang kita harungi ini. Dengan pemahaman ini kita insya 4JJI akan selalu menapaki jalan yang memenatkan raga dan jiwa ini. Telah diturunkan al-Qur’an sebagai payung yang melindungi dari panasnya mihnah. Dan menjadi air penyejuk ketika haus dan dahaga datang menerpa. Ya 4JJI tiada daya dan upaya selain dengan pertolongan-MU.

Shalawat dan salam kerinduan yang mendalam kepada Murabbi agung para Da’I yang mempunyai pemahaman tanpa cacat dan cela. Semoga siroh perjalan dakwah dan hidupmu dapat kami jadikan sebagai suri tauladan. Sungguh pada diri Rasulullah terdapat suri tauladan yang baik.

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Pemahaman adalah akar dalam sebuah gerakan. Pemahaman adalah ruh dalam kehidupan. Pemahaman adalah detak jantung dari aktivitas dakwah seorang Da’i. Pemahaman yang bening dan bercahaya akan mampu meneruskan cahaya hidayah dari 4JJI kepada ummat yang sedang kebingungan.Pemahaman dari seorang Da’I lah yanga akan meluruskan detak langkah ummat yang sekarang sedang berada di persimpangan jalan. Alangkah indahnya, perjalanan dakwah ini kalau semua Da’I mempunyai pemahaman yang sama dengan pemahaman Murabbi yang agung nabi Muhammad Saw. Maka kewajiban para Da’ilah untuk memahami apa yang dipahami manusia mulia ini. Pemahaman ini adalah tetesan, rembesan dari Tarbiyah 4JJI Swt.al-Qur’an wahyu yang mulia adalah perundang-undangannya,. Sudahkah kita merujuk al-Qur’an yang mulia?

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Asyahid Sayyid Quthb dalam Ma’alim fit hariqnya menjelaskan bahwa al-Qur’an adalah sumberi inspirasi para Da’I dalam melakukan sebuah harakah dalam gerakan dakwah. Dalam Muqoddimah Fi –Zhilalil Qur’annya beliau menyatakan dengan tetgas bahwa ia menginginkan Fi-Zhilalil –Qur’an ini suatu saat dicampakkan lalu setiap muslim hanya mengambil inti gerakannya sesuai dengan jiwa dan ruh yang ada dalam al-Qur’an itu sendiri.Marilah kita pertanyakan sejauh manakah interaksi kita dengan al-Qur’an selama ini…?

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Al-Qur’an adalah ruh bagi seorang Da’I. Al-Qur’an sangat erat hubungannya dengan tarbiyah ruhiyah.al-Qur’an adalah surat permintaan dari seorang kekasih kepada orang yang dikasihi-Nya. Maka apabila kita membaca al-Qur’an jiwailah dengan sepenuh hati kita. Selamilah maknanya. Tenangkanlah pembacaannya. Seperti sedang membaca surat dari seorang kekasih yang sangat dan paling kita cintai. Maka akan tergeraklah kita membacanya, menghapalnya, memahaminya, melaksanakan apa yang di maui-Nya. Sungguh, kita bukanlah kekasih yang setia. Bahkan ada diantara kita yang malah mendurjana. Maka tidak pantaskah 4JJI cemburu terhadap kita ….?

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Memang pantasllah 4JJI cemburu lalu menimpakan siksa-Nya kepada kita.Karena kita adalah orang yang bersalah. Wahai jiwa yang khianat, sebelum penyesalan dan kesadaran tiba mari kita sadari alpa diri. Alpa diri yang telah membuat aktivitas kita temaram, kelam dan pekat bagai siang yang tertutup gerhana matahari.

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Tarbiyah ruhiyah adalah langkah awal untuk mencapai pemahaman yang teguh. Tarbiyah ruhiyah lahir dari aqidah yang kuat.Aqidah yang kuat terlahir dari pemahaman yang kuat dan padu.Pemahaman yang sudah dibuktikan dengan berbagai tantangan dan hambatan. Sehingga mejadi kompas yang selalu menentukan arah ke haribaan-Nya.

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Jalan dakwah yang kita harungi ini adalah jalan panjang yang membentang luas, jalan yang penuh dengan onak duri,jalan yang tidak sepi dari ujian dan cobaan. Itulah hakikat jalan dakwah ilallah tidak bisa dipahami tabiatnya kecuali oleh mereka yang sudah melanglangbuana dalam pahit getirnya jalan dakwah ini. Hanya seorang mujahid yang periang dengan sekulum senyuman keikhlasan yang akan sanggup bertahan. Maka tersenyumlah! Wahai mujahid senyuman yang bersumber dan tercipta dari pemahaman padu yang mendalam.

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Kawan seperjuangan ! kapan lagi kita akan bergerak, padahal genderang perang sudah ditabuh Junudusy Syaithon saat awal penciptaan Adam As.Berabad-abad lamanya dalam menentang al-haq di muka bumi ini. Pemahaman ini juga akan menciptakan atmosfer ukhuwah yang erat. Karena itu marilah kita istiqomah dengan manhaj yang benar, mari kita laksnakan apa yang diperintahkan 4JJI. Marilah kita koreksi diri kita dengan sunguh-sunguh dan detail sekali.Baik dalam hal ketaatan dan kemaksiatan. Selanjutnya marilah kita saling menasehati terhadap aib-aib yang kita punya. Lalu dengan penuh kasih sayang dan kegembiraan kita bahagia menerima nasihat tersebut. Karena agama ini adalah nasehat.

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Sahabat pemahaman yang benar akan mendidik kita dan menjadikan amalan kita senantiasa ikhlas lillahi ta’ala dan senantiasa memohon kekuatan dari 4JJI. Marilah kita menjadi rahib-rahib di malam hari dan penunggang kuda di siang hari. Marilah kita menghabiskan malam untuk beribadah kepada 4JJI, bermunjat kepadanya, menjauhkan lambung kita dari tempat tidur. Marilah kita berdoa kepada 4JJI dengan penuh harap sehingga sebagai pemuda dapat mensifati sifatnya Ali Bin Abi Thalib .

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Sejarah telah menggambarkan beliau ibarat sebuah dahan yang berguncang ketika shalat malam, jenggotnya bersimbah airmata, seraya berdoa agar dunia agar dunia memperdayai selain dirinya. Karena ia telah menceraikannya dengan talak tiga yang tidak akan mungkin rujuk lagi. Lalu marilah kita memalingkan muka sejenak kepada Abdullah bin Umar adalah seorang yang banyak melakukan shalat, ibadah tahajud dan berdoa. Apabila ia luput dari shalat isya, maka ia menghidupkan sisa malamnya untuk beribadah. Sejarah telah mencatatnya saat ubay bin abi bazzah mengisahkan sebuah kisah abadi yang terkenang sampai kini.

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Tatkala Ibnu Umar membaca ayat : “kecelakaanlah bagi mereka yang curang dalam takaran-Nya “ hingga firman –Nya : “ Pada hari itu manusia berdiri di hadapan Rabb semesta alam (Q.S al-Muthaffifin 1-6). Beliau menangis hingga pingsan dan tidak sanggup meneruskan bacaan ayat selanjutnya. 4JJI ya Kariim kumpulkanlah kami dengan orang-orang yang mencintai-Mu. Orang –orang ikhlas yang mempunyai pemahaman yang benar terhadap al-haq. Sahabat seperjuangan! Masih banyak contoh hubungan mereka dengan 4JJI yang harus kita pelajari, maknia dan pahami. Sungguh itulah obsesi yang dilandasi pemahaman yang padu. Maka marilah kita belajar saling memahami. Wallahu’lam

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Kamis 28 Rabiutsani 1425H/17 Juni 2004 10.34 WIB

Rabu, 13 Agustus 2008

Hakikat Kemenangan !!!

Bismillahirrahmanirrahim!

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

(Eddy Syahrizal Ketua Umum KAMMI Daerah Riau 2002-2004)

Dari Khabab bin Art Ra ia berkata,” Kami mengadu kepada Rasulullah SAW yang ketika itu beliau sedang menjadikan kainnya sebagai bantal di bawah Ka’bah, lalu kami berkata, “Tidakkah engkau meminta pertolongan untuk kami? Tidakkah engkau mendo’akan untuk kami?” Beliau Kemudian bersabda,” Sungguh telah ada orang sebelum kamu dibuatkan lubang galian di bumi kemudian ditanam di dalamnya. Lalu didatangkan kepadanya sebuah gergaji dan diletakkan diatas kepalanya sehingga membelahnya menjadi dua. Dan disisir dengan sisir dari besi sehingga rontok daging dari tulangnya, tetapi tidak membuatnya berpaling dari agamanya.Demi Allah !Allah akan benar-benar menyempurnakan perkara dien ini sehingga penunggang kuda yang berjalan dari shan’a ke Hadramaut tidak takut kecuali kepada Allah dan serigala yang memangsa kambingnya.Tetapi kalian ingin tergesa-gesa.(HR.Bukhari)

Alhamdulillah segenap pujian hanya bagi Allah. Maha suci Allah yang telah mempergilirkan kemenangan dan kekalahan diantara umat manusia. Bukan maksud Allah untuk menyakiti umat-Nya yang bertakwa.Namun tujuannya adalah untuk menjelaskan kepada manusia bahwa sesungguhnya yang paling berkuasa hanyalah Ia semata. Selain itu, agar setiap manusia bisa mengambil pelajaran dan hikmah dari semua kejadian tersebut. Semoga Allah selalu memenangkan kita baik di dunia maupun di akhirat kelak. Amien.

Salam kerinduan yang mendalam kami sampaikan kepada insan mulia yang senantiasa memberikan motivasi kemenangan di saat tidak ada lagi pengharapan.Di saat rasa putus asa sudah sampai pada puncaknya. Di saat musuh sudah mengepung madinah. Ia berseru bahwa sesungguhnya singsana dan istana dari Kaisar dan Kisra akan dikuasai oleh umat Islam. Semoga rahmat Allah selalu menyertaimu junjungan mulia. Shalawat dan salam kami selalu untukmu.Semoga perjalanan perjuanganmu dan para sahabat yang dirahmati Allah menjadi motivasi bagi kami dalam berjuang melanjutkan penyebaran risalah ini.

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Saudaraku yang sedang berjuang, ketahuilah bahwa dakwah adalah sebuah mega proyek yang sangat besar.Ia mempunyai kata kunci liyuth Hirohu ‘Aladdieni Kulihi, akan dimenangkan atas semua agama yang ada.Kemenangan dalam dakwah membutuhkan syarat dan ikhtiar serta doa.Tidak mungkin kita menang tanpa tanding atau menunggu-nunggu lemah atau kalahnya lawan. Dakwah ini butuh biaya untuk mencapai kesuksesannya. Biaya itulah yang harus kita tanggung.Bukankah Allah telah menyatakan dalam Firmannya, “ sesungguhnya Allah telah membeli orang-orang mukmin, diri, dan harta mereka dengan memberikan jannah untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. Itu telah menjadi janji yang benar dari Allah dalam Taurat, Injil dan Al-Qur’an (Q.S At Taubah:111)

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Saudara ku ! Sayyid Quthub dalam Zhilalnya menyatakan bahwa biaya ini telah dibayar oleh Assabiqunal Awwalun dengan tetesan darah dan air mata, bahkan sampai detik ini masih mengalir darah dan air mata itu di Bosnia, Kashmir, Moro, Chechnya, palestina, Irak serta setiap belahan bumi yang tengah ingin mendongakkan kepala untuk menyerukan al-haq.” Ini adalah sangat wajar, yang tidak dapat dihindari yang tak dapat dihindari bagi setiap seruan menuju Rububiyah Allah bagi alam semesta, yang ditegakkan atas dasar rububiyah hamba atas hamba dalam masyarakat jahili.

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Saudaraku yang bersemangat! Setiap lahirnya dakwah baru yang terhimpun secara dinamis dan terorganisasi dalam bentuknya yang baru, bergerak mengikuti gaya kepemimpinan yang baru.Merupakan lawan baru bagi masyarakat jahili yang telah berakar lama. “ Orang yang menanam belum tentu yang akan merasakan buahnya saudaraku!”. Buah jerih payah dan kegetiran yang kita rasakan sekarang belum tentu kita yang akan merasakan hasilnya. Hanya keikhlasan yang berasal dari pemahaman yang mendalam yang membuat kita bertahan. Keridhaan Allahlah puncak tujuan.

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Ketahuilah wahai jiwa-jiwa yang merdeka. Aktivitas dakwah kita hari ini, hakekatnya adalah meneruskan langkah-langkah pendahulu kita, salafussaleh.Masa depan dakwah ini sangat dipengaruhi jiddiyah para da’I masa kini. Siapa mereka? Insya Allah kita merupakan bagian dari mereka.Dakwah ini harus melahirkan orang-orang yang lebih tangguh daripada yang ada pada hari ini. Kita harus mampu melahirkan orang yang lebih kuat menahan cobaan dakwah ini ke depan.Generasi dakwah mendatang harus lebih baik dengan usaha iman dan amal saleh dari pada generasi dakwah masa kini.

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Saudaraku yang selalu sabar! Kalau kita saat ini mengenal Islam ditengah perjalanan kehidupan.Maka generasi esok harus mengenal Islam semenja k dari pangkuan Ibundanya.Namun semua itu harus kita mulai sekarang. Memang ini agak berat. Tapi kesabaran mutlak kita perlukan. Ketahuilah wahai wahai pemuda yang bersemangat! Tidak semua yang diucapkan telah datang masanya,Tidak semua yang telah sampai zamannya telah pula ada orangnya. Kita semua tahu, Karl Marx, Stalin, Robert Maltus, Thedore Herzl, Plato, Aristoteles, Darwin tidak berharap untuk segera merasakan lezatnya buah dari ide-ide mereka. Ide itu tersebar dan mengakar setelah bertahun-tahun mereka meninggalkan dunia ini.

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Maka tepat sekali yang dikatakan oleh Imam Hasan Al-Banna ketika memberikan taujih kepada generasi yang sedang tergopoh-gopoh untuk meraih dan memetik buah dakwah sebelum masak. “… maka siapa saja dari kalangan kamu yang hendak cepat dan terburu-buru memetik buah sebelum masak atau memetik buah sebelum masanya, lebih baik meninggalkan dakwah ini, lalu pergi mencari dakwah yang lain … “ kehati-hatian dalam bergerak memang menjadi tolak ukur dari aktivitas dakwah ini.

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Puncak kemenangan dakwah adalah tahrirun min ‘ibaadil ‘Ibaad ilaallah ( membebaskan manusia dari penghambaan sesama kepada penghambaan hanya kepada Allah). Pada saat semua masyarakat sudah memahami hal ini, kenikmatan izzah Islam wal muslimin akan terasa gemanya, menggemuruh, menggugah semangat para mujahid abad ini agar bangun dari selimut keterlelapannya menyuarakan al-haq. Saat seperti ini manusia berbondong-bondong memasuki dienul haq ini, tunduk di bawah syariat Allah.Tetapi saat berbahagia ini disikapi rasulullah dengan sangat tawadhu, dengan tasbih, tahmid dan takbir serta Istigfar. Bahkan rasulullah menundukkan kepalanya sampai janggutnya menyentuh punggung ontanya.

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Wahai dai yang ikhlas! Kemenangan tidaklah selalu berupa kehancuran fisik pasukan musuh.namun wujud kemenangan dakwah itu bertingkat-tingkat menurut marhalatnya (tahapannya). Serta kondisi yang menyertainya.Dengan demikian seorang dai tidak akan cepat putus asa menyaksikan hasil-hasil pekerjaannya, apabila ia telah bekerja dengan rapi dan benar. Saudaraku yang mulia! Ditengah situasi sekarang ini kita mendapatkan tantangan yang sangat besar untuk bergerak. Kita merasakan tidak ada lagi yang akan membantu perjuangan kita. Sampai kita bersama bertekad untuk jadi martir perjuangan ini. Allah mengaruniakan kita kemenangan yang tidak disangka-sangka yaitu semakin banyaknya manusia yang mengikuti jejak kita. Namun ada tugas penting kita selanjutnya yaitu bagaimana kita dapat memberdayakan potensi yang mereka punyai.Kita bersama Allah Saudaraku! Wallahu’alam

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Jum’at 22 Shafar 1423H/25 April 2003 M 14.11 WIB

OPTIMALISASI FUNGSI KAMMI

(Saefudin Ketua Umum KAMMI Daerah Riau 2000-2002)


Kehidupan sebagai seorang aktivis memang tidak dapat disamakan dengan kehidupan seorang artis. Hari-hari aktivis penuh dengan jadawal-jadwal kegiatan baik malam maupun siang. Agenda dan kegiatan tidak hanya berskala derah tapi juga nasional bahkan internasional. Tapi tidak semua kativis memahami akan urgensi mengapa harus menjadi seorang aktivis. Bahkan tidak sedikit perjalanan sebagai seorang kativis hanya dijadikan sebagai peningkatan status sosial ditengah-tengah kampus dan lebih dari itu status seorang aktivis akan memberikan keleluasaanya dalam berbagaul dan melakukan manuver-manuver pribadi maupun organisasi dalam rangkan mempertahankan hidup sebagai seorang aktivis.

Namun apakah kehidupan seorang aktivis semuanya mempunyai orientasi yang sama ? tentu jawabanya tidak. Kalaupun ada yang sama yang dominan adalah pada tingkat subtansi landasan bergerak, yaitu mengatasnamakan agenda rakyat dan bangsa atau instisusi (kampus). Tapi dalam tataran idiologi dan visi sangat berbeda. Dalam konteks tataran normatif suatu gerakan untuk agenda rakyat nilai idiologi tidak menjadi faktor penghambat dalam gerakan masa. Ini menunjukkan bahwa gerakan mahasiswa telah menempatkan posisinya sesui dengan karakteristik yang dimilikinya.

Lalu bagaimana fenomina organisasi menampilkan kulturnya dalam kesamaan idiologi dan ladasan bergeraknya, semisal KAMMI. Ada 2 hal yang menarik dari kultur yang dibangun KAMMI sebagai organisasi masyarakat, yaitu : Pertama, Adanya kekuatan masa (kader) yang homogen dalam konteks fikrah (pemikiran) dan landasan idiologinya yaitu Islam. Kedua, Adanya kekuatan jaringan. Indikasinya adalah bagaimana KAMMI mampu tampil dalam permasalahan-permasalahan umat baik nasional atau internasional dan hal ini diekspresikan dalam bentuk aksi masa maupun langkah nyata. Untuk lebih mudah difahami bahwa KAMMI mempunyai kekuatan ukhuwah.

Namun disisi lain kultur KAMMI dalam konteks padangan dan apresiasi publik masih mendapat tempat untuk dikristisi. Minimal ada 2 hal yang harus dikritisi KAMMI secara individu (aktivisnya) dan KAMMI secara keorganisasian. Pertama KAMMI secara individu : Masih belum kuatnya nilai-nilai intelektual aktivis KAMMI. Hal ini terlihat dari lambat dan lemahnya tingkat kekritisan aktivis KAMMI terhadap permasalahan-permasalahan bangsa baik dalam skala daerah ataupun nasionlal. Sehingga hal ini berpengaruh juga dalam wilayah-wilayah tindakan nyata dilapangan. Aktualisasi intelektual belum mendapat ruang yang lebih luas di mata publik. Hal ini tidak dapat dipertahankan dalam jangka waktu lama, kareana salah satu indikasi kualitas aktivis atau organisasi itu diukur melalui ketajaman dan kekuatan intelektualnya. Kedua KAMMI secara kelembagaan. KAMMI belum mampu memerankan fungsi internal dan eksternalnya seacara optimal. Sehingga tingakat responsif bahkan dinamaikan internal KAMMI pun masih cendrung lambat untuk bisa menjadi kultur bersama baik ditingkat KAMDA maupun KOMISARIAT. Mekanisme organisasi dan komunikasi belum dijalankan dengan baik. Sehingga damapak dari lemahnya dua aspek ini berpengaruh terhadap keberhasilan-keberhasail program. Kultur individu yang kreatif dan responsif terhadap kelembagaan KAMMI belum muncul secara nyata. Kalaupun ada belum menjadi kultur yang dominan.

Dua hal ini yang harus menjadi evaluasi KAMMI sebagai organisasi besar. Dalam proses identifikasi permasalahan KAMMI tidak hanya dengan pendekatan-pendekatan struktural tapi juga harus diiringi dengan pendekatan humanisme (kemanusiaan). Hala inilah yang sering diabaikan oleh sebagian besar organisasi. Dan hal ini berdapampak kepada pembekuan-pembekuan kreatifitas kader dan tidak menempatkan proses sebagai mekanisme yang harus dilalui.

Dalam konteks KAMMI hal yang layak dan strategis dilakukan untuk perbaikan kultur adalah :

a. Pembenahan dan perbaikan kembali Visi dan Misi dalam bergerak. Aspek ini tidak boleh bercampur dengan kepentingan-kepentingan individu atau kelompok (niat yang jelas).

b. Menjalin komunikasi personal yang efektif dan efisien baik dalam konteks struktural organisasi KAMMI maupun dengan pihak luar (OKP, atau masyarakat).

c. Menempatkan diri sebagai institusi milik publik bukan milik kelompok tertentu. Hal ini sangat penting, agar masyarakat tidak mempunyai definisi yang negatif terhadap KAMMI sebagai organisasi yang independen.

d. Agenda-agenda yang dijalankan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat baik kampus maupun non kampus.

e. Idialisme aktivis KAMMI harus dibuktikan sebagai mentalitas bergerak. Tidak rasional kalau aktivis KAMMI mempunyai kerangka berfikir yang pragmatis.

f. Membangun kekuatan internal yang mendapat dukungan dari kekuatan eksternal.

Presiden Wanita Antara Harapan dan Kecemasan

Secara pribadi saya tidak nyakin nasib bangsa ini dalam waktu dekat atau dalam kepemimpinan Mega Wati akan membaik. Peninggalan Orde Baru yang di lanjutkan oleh Habibie dan Gus Dur telah membawa bangsa ini mempunyai sedikit ruang Demokrasi. Artinya paradigma baru politik telah memberikan sikap rakyat lebih berfikir obyektif dan keluar dari penindasan HAM. Namun realitas politis menunjukkan bahwa gaya-gaya Orde Baru masih menjadi kekuatan dominan baik dalam dimensi konstitusi maupun prilaku politikus. Usia Reformasi yang sangat muda ini meninggalkan banyak permasalahan besar bangsa. Dan yang mengenaskan adalah adalah bencana yang melanda para elit politik yaitu pertikaian. Luka-luka Soeharto, Habibie dan Gus Dur mernjadi beban bagi Mega Wati untuk dapat menyembuhkannya.

Untuk itu kepemimpinan Mega Wati mengalami kegalauan yang sangat besar, jika dalam perjalanannya Mega Wati justru tidak menjadi Presiden yang mempunyai keberanian seperti Gus Dur. Keberanian Mega Wati untuk membawa kondisi bangsa ini menuju kearah Visi Reformasi adalah pekerjaan yang tidak mudah, karena mega punya pekerjaan besar dalam awal-awal kepemimpinanya untuk menyatukan kembali elemen-elemen yang telah bertikai. Jadi secara kredibilitas politik Mega Wati harus bersikap lebih Demokratis dibanding Gus Dur. Relaita sikap dan paradigma politik Mega Wati Sepanjang pengamatan saya tidak ada yang dapat dihandalkan untuk merubah nasib bangsa ini. Mega Wati hanya mempunyai keberanian untuk ambisius mendapatkan jabatan sebagai seorang presiden. Jadi secara implisit Mega Wati minta jabatan sebagai Presiden dan keinginan ini lahir dari dukungan tokoh-tokoh PDIP yang banyak didominasi oleh kelompok-kelompok Nasionalis.

Kredibitas dan keberanian Gus Dur justru lebih baik dibanding Mega Wati, dan ini adalah suatu sifat yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin. Asumsi dan prediksi saya kepemimpinan Mega Wati justru akan menimbulkan permasalahan baru ditubuh ummat Islam khususnya dan memungkinkan nilai-nilai Nasionalisma akan semakin subur. Untuk mencermati situasi politik kedepan ummat Islam harus lebih hati-hati dalam memainkan peran politiknya terhadap kepemimpinan Mega Wati. Jumlah pendukung Mega Wati sangat besar, dan saya berani mengatakan masa PDIP lebih radikal di banding masa PKB. Untuk ukuran kekuatan politik dan masa Mega Wati mempunyai posisi tawar yang sangat tinggi. Implikasinya bisa jadi masa depan partai Nasionalis ini akan lebih kuat untuk kedepan, otomatis kekuasaan presiden akan lebih kuat.

Sebagai catatan kedepan setelah terpilihnya Mega Wati sebagai presiden kita jangan terlena dan merasa puas dengan proses politik yang barusan terlaksana. Karena proses ini justru menyimpan kekuatan besar yang suatu saat akan meretakkan tujuan besar partai-partai Islam. Ummat Islam harus tetap waspada terhadap sikap politik Mega Wati, karena saya nyakin sikap politinya banyak lahir dari orang-orang disekitarnya. Soekarnoisme dan Nasionalisme kembali hadir mewarnai bangsa ini. Ruang gerak Mega Wati jangan diarahkan ke wilayah-wilayah ideologi ummat Islam, untuk menciptakan hal tersebut Ummat Islam khususnya Mahasiswa harus Kembali Merapikan Barisan menyongsong rezim baru dan siap menjadi oposisi mutlak kalau kepemimpinan Mega Wati melawan Rakyat.

Pekanbaru, 24 Juli 2001

MEMBANGUN KEKUATAN KAMMI


Oleh : Saefudin, SP. (Ketua Umum KAMMI Daerah Riau 2000-20002)

Semenjak dirinya KAMMI 29 Maret 1998 yang lalu telah menimbulkan berbagai lompatan-lompatan opini serja amal nyata ditengah-tengah kehidupan rakyat Indonesia. Sejarah mencatat bahwa kehadiran KAMMI juga secara signifikan memberikan perjalan reformasi semakin cepat hingga tumbangnya simbol rezim diktator Soeharto selama kurang lebih 32 tahun berkuasa. KAMMI bergerak dalam dua dimensi, yaitu dimensi intelektual (Moral ) dan gerakan masa (kelompok penekan). Dua dimensi ini bersatu padu dalam kerangka kekuatan iman dan jihad, kemudian tawaran yang diberikan adalah perbaikan bangsa kearah yang diharapkan.

Jaringan KAMMI yang telah terbentuk diberbagai propinsi menunjukkan bahwa KAMMI secara kelembagaan telah mempunyai kesiapan untuk melalukan berbagai upaya ekspansi. Secara dengan tujuan kehadiranya yaitu sebagai unsur perekat, maka KAMMI menyakini bahwa bangsa butuh pemimin-pemimpin yang visioner, profesional dan bermoral. Dan untuk menciptakan sekaligus membuktikan bahwa peran KAMMI di tengah-tengah masyarakat sangat signifikan, maka KAMMI telah menterjemahkan bentuk kerja nyatanya lewat berbagai program yang digelar masing-masing departemen.

Namun waktu terasa singkat berjalan, dan pada waktu yang sama KAMMI sudah berusia kurang lebih 3 tahun. Dari usia yang masih muda ini, KAMMI baik secara kelembagaan atau personal tetap mempunyai komitmen untuk terus belajar dan belajar berorganisasi. Dari hasil evaluasai kurang lebih 1 semester kepengurusan KAMDA Riau periode 2000-2002, menunjukan bahwa ada beberapa hal yang harus di kritisi terhadap KAMMI secara kelembagaan agar ke depan KAMMI memang benar-benar menjadi organisasai yang mapan dan diperhitungkan oleh masyarakat nasionbal maupun internasional. :

a. Kekuatan personal. Kekuatan personal sangat berkaitan dengan pemahaman aktivis KAMMI terhadap nilai-nilai Islam secara universal (Kaffah). Kekuatan ini sangat strategis karena akan membewa proses perjalanan Visi dan Misi KAMMI kedepan, dan sekaligus merealisasikan idiologi gekannya. Selain kekuatan di atas nilai-nilai intelektual juga harus menjadi peyeimbang bahkan hal yang menjadi kekuatan argumentatif. Jadi aktivis KAMMI baik secara individu atau kolektif harus mampu mentranfer nilai-nilai idiologinya ditengah-tengah masyarakat dan mahasiswa.

b. Kekuatan infrastruktur. Organisasi yang mapan tidak hanya mempunyai indikator jumlah masa yang besar, dalam konteks aksi dilapangan. Artinya kekuatan masa yang besar tidak akan pernah menjamin tercapainya Visi dan Idiologi tanpa ditopang oleh kekuatan infrastruktur yang memmadai. Infrastruktur yang dimaksud disini berkaitan dengan aspek-aspek komunikasi dan mekanisme organisasi yang jelas dan efektif. Untuk itu pedewasaan personal sangat didukung oleh kekuatan infrastruktur yang memadai, sehingga potensi-potensi yang dimilki setiap aktivis KAMMI terdistribusi sesuai dengan tingkat kebutuhan organisasi.

c. Kekuatan dukungan publik (masyarakat). Dukungan publik mempunyai arti dan posisi yang penting bagi keberadaan KAMMI sebagai Ormas. Dukungan publik yang baik terhadap KAMMI akan memungkinkan bergulirnya program-program atau agenda-agenda dapat terlaksana baik dalam konteks daerah, nasional atau internasioanl. Jadi KAMMI harus tetap memfungsikan institusi dan personalnya sebagai bagian dari masyarakat.

d. Kekuatan finansial (pendanaan). Hal ini harus menjadi perhatian serius bagi KAMMI, karena operasional program tidak terlepas dari pengeluaran dana. Jadi kekuatan finansial harus menjadi kekuatan berikutnya.

e. Kekuatan opini. Tingkat penerimaan publik terhadap program-program yang digulirkan KAMMI akan efektif kalau diikuti dengan proses sosialisai ke publik. Disinilah pubilk akan mengapresiasi secara obyektif.(11/5/01).

Membangun Kader Militan Upaya Percepatan Reformasi

(Saefudin Ketua Umum KAMMI Daerah Riau 2000-2002)

Pointer 01@. 08-04-01

Sub Tema : Militansi Ditinjau dari Kelembagaan.

Di Sampaikan saat Suksesi KOMSAT UIR 08-04-01

Prolog

Mahasiswa adalah salah satu komonen bangsa yang turut menjadi elemen perjuangana dalam menegakkan keadilan dan kebenaran. Signifikasi peran mahasiswa telah terui dan terbukti sepanjang lintasan sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia. Adalah suatu fakta bahwa tetap tegaknya negara dan bangsa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari kerjasama anatara mahasiswa, masyarakat dan komponen bangsa yang lain.

Visi KAMMI : “ KAMMI merupakan wadah perjuangan permanen yang akan melahirkan kader-kader pemimpin masa depan yang tangguh dalam upaya mewujudkan masyarakat Islami di Indonesia.

Sifat-sifat Kader :

F Aqidah yang bersih

F Jasad yang kuat

F Ibadah yang benar

F Akhlaq yang mulia

F Memiliki kekuatan intelektual dan wawasan yang luas

F Bermanfaat bagi orang lain

F Dinamis, kritis, dan inovatif

F Memiliki kesungguhan yang tinggi dalam menegakkan kebenaran

Haluan Kerja Umum KAMMI

a. Sasaran

1. Jangka Panjang

Ø Pemantapan peran aktif KAMMI sebagai ormas kemahasiswaan yang otonom dalam fungsinya sebagai akselerator, pelopor, perekat, dan pelayan umat.

Ø Melahirkan kader-kader KAMMI yang mampu bereperan secara nyata di tingkat nasional dan internasional.

Ø Menjadikan KAMMI sebagai faktor penting dan determinan dalam proses kebangkitan Islam, secara nasional maupun internasional.

2. Jangka Pendek

Ø Membentuk kader-kader yang menjiwai nilai-nilai Islam yang tinggi , mental idiologi yang mantap dan memiliki budaya kritis, konstruktif dan solutif.

Ø Menciptakan iklim organisasi dan pergerakan yang kondusif di KAMMI dalam rangka menarik minat dan simpati mahasiswa muslim untuk terlibat di dalamnya.

Ø Memantapkan posisi KAMMI sebagai rganisasi kemahasiswaan yang peduli terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi ummat dan bangsa ini.

b. Prioritas Program

Dalam rangka merealisasikan tujuan-tujuan jangka pendek dan jangka panjang dibutuhkan sebuah pemahaman prioritas (fiqhul aulawiyat) yang melaluinya pencapaian –pencapaian target dapat dilakukan secara sistematis, bertahap, tidak emosional dan reaksioner. Penterjemahan prioritas ke dalam 3 fase berikut :

1. Fase transisi dan transformasi, yaitu fase konsolidasi organisasi dan pembentukan instruktur ideologi, metedologi dan tujuan gerakan.

2. Fase kristalisasi, yaitu fase benbentukan basis-basis pergerakan, perubahan dan perbaikan.

3. Fase aktualisasi, yaitu fase penyebarandan pengokohan pemikiran dan nilai di tengah masyarakat.

Ikhwatifillah kita adalah da’i yang siap untuk menghadapi apapun kemungkinan rintangan dan cobaan yang Allah timpakan kepada kita. Rasulullah adalah uswah da’i yang tak pernah surut dan lelah dalam mengemban amanah-amanah Allah dalam keadaan suka maupun duka. Kita adalah harapan ummat dan generasi mendatang. Amal yang kita lakukan saat ini akan menjadi saksi sejarah dakwah, bahkan Allah dan orang-orang beriman yang sama berjalan dijalan dakwah panjang. Amal jama’i, berprasangka baik, sunguh-sunguh dalam beramal diantara kita merupakan sumber kekuatan utama dalam menatap keberhasilan. Siapa lagi kalau bukan kita yang melakukan tugas besar dakwah ini yang sama-sama kita nyakini sebagai jalan kebenaran.

Ikhwatifillah......... kebersamaan kita selama di KAMMI merupakan kebersamaan kita dijalan dakwah hingga Allah memenangkan agama-NYA. Kita harus menjadi pisau belati yang selalu tajam, bak kesabaran yang tak pernah padam, tuk arungi dakwah ini jalan panjang. Inilah kenyakinan kita yang lama kita jalani dalam setiap langkah hidup kita, dan kita tidak ingin berpisah dengan jalan dakwah ini walaupun sesaat. Ikhwatifillah.................. Kebersamaan kita untuk selamanya bersama dakwah. Mari bersama perkokoh barisan dan hancurkan kebathilan. Ikhwatifillah selamat berjuang sampai Allah memberikan kita syurga yang penuh harapan.

Salam jihad

Sae




Ikhwatifillah kita adalah da’i yang siap untuk menghadapi apapun kemungkinan rintangan dan cobaan yang Allah timpakan kepada kita. Rasulullah adalah uswah da’i yang tak pernah surut dan lelah dalam mengemban amanah-amanah Allah dalam keadaan suka maupun duka. Kita adalah harapan ummat dan generasi mendatang. Amal yang kita lakukan saat ini akan menjadi saksi sejarah dakwah, bahkan Allah dan orang-orang beriman yang sama berjalan dijalan dakwah panjang. Amal jama’i, berprasangka baik, sunguh-sunguh dalam beramal diantara kita merupakan sumber kekuatan utama dalam menatap keberhasilan. Siapa lagi kalau bukan kita yang melakukan tugas besar dakwah ini yang sama-sama kita nyakini sebagai jalan kebenaran.

Ikhwatifillah......... kebersamaan kita selama di KAMMI merupakan kebersamaan kita dijalan dakwah hingga Allah memenangkan agama-NYA. Kita harus menjadi pisau belati yang selalu tajam, bak kesabaran yang tak pernah padam, tuk arungi dakwah ini jalan panjang. Inilah kenyakinan kita yang lama kita jalani dalam setiap langkah hidup kita, dan kita tidak ingin berpisah dengan jalan dakwah ini walaupun sesaat. Ikhwatifillah.................. Kebersamaan kita untuk selamanya bersama dakwah. Mari bersama perkokoh barisan dan hancurkan kebathilan. Ikhwatifillah selamat berjuang sampai Allah memberikan kita syurga yang penuh harapan.

Salam jihad

Sae

Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Riau

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.

Ikhwatifillah, bersyukur kita hanya kepada Allah SWT, Rob penguasa alam semesta dan penolong, pelindung orang-orang yang bertaqwa. Sholawat dan salam untuk Rasulullah Saw yang telah memberikan qudwah beriman, berjuang, bersabar, istiqamah dan bersikap yang benar. Semoga kita dipertemukan dalam samudra keindahan diakhirat nanti.

Ikhwatifillah, Hari-hari yang lalu kita telah melakukan kebersamaan dalam suatu agenda besar umat melalui sarana dakwah yaitu KAMMI. Dalam setiap kesempatan waktu yang kita miliki perjalanan kita selalu saja mendapat tantangan, dan kadang membuat perjalanan dan langkah kita sedikit lambat, bahkan kita tidak pernah menyadari bahwa perjalanan kita masih panjang. Hari ini kita bersama –sama berhenti di terminal mutaba’ah dan muhasabah. Kita istirahat sejenak untuk menenangkan pemikiran, menguatkan keimanan dan memperbaiki tujuan dan niat agar perjalanan kita selanjutnya bisa lebih konsentrasi dan memiliki stamina dalam jangka waktu lama. Mari dalam terminal mutaba’ah ini kita evaluasi kekurangan-kekurangan, kemudian kita perbaiki. Kesalahan, ketidakseriusan, kemalasan aktivitas masa lalu kita jadikan ibroh besar untuk semakin mendewasakan sikap dan pemikiran. Hari ini kita bersama-sama untuk memperkokoh amal jama’i dan bersama-sama menyepakati langkah perjalanan kita selanjutnya. Semoga Allah menjadikan niat dan keinginan kita sesuai dengan kehendak-NYA.

Ikhwatifillah, Kita telah ditakdirkan Allah dan dakwah ini untuk mengemban amanah besar umat melalui KAMMI. Kita harus menyakini bahwa apa yang selama ini kita lakukan adalah pekerjaan dakwah, komitmen dan keistiwewaan harus menjadi prinsip dalam berjuang.

RIAU DALAM GENGGAMAN PEMERINTAH PUSAT


(Saefudin Ketua Umum KAMMI Daerah Riau2000-2002)

Keras Kepala. Begitulah sikap pemerintah pusat dulu dan sekarang. Tidak cukup dengan sifat itu pemerintah pusat juga inkonsistensi terhadap janji-janjinya terhadap rakyat Riau. Riau sering dijadikan obyek kemudian dipermainkan sesuai keinginan pusat. Lebih dari itu pemerintah pusat berkuasa untuk memporak-pondakan Riau dengan cara-cara rezim “ Otoriter”. Reformasi hanya tinggal kenangan, reformasi hanya ada di benak orang-orang yang kritis serta peduli terhadap lahirnya demokratisasi. Bangsa ini justru tidak keluar dari permasalahan, tapi justru bermunculannya masalah-masalah baru yang diciptakan oleh pemerintah. Sifat kepemimpinan yang otoriter hanya akan melahirkan tumpukan-tumpukan emosional rakyat, kemudian akan terwujud kesenjangan moral, ekonomi, sosial dan politik.

Indikasi rasional inilah yang kemudian menunutut perjuangan Rakyat dan Mahasiswa Riau harus terus dikobarkan sampai terwujudnya cita-cita, dengan tetap melalui kaidah-kaidah konstitusi. Pusat harus siap menerima seluruh bentuk perlawanan dari rakyat dan mahasiswa Riau, dengan berbagai konsekuensi. Bentuk perlawanan yang kita harapkan dalam rangka melunakkan sikap keras kepala pusat terhadap rakyat Riau. Hak-hak rakyat Riau harus dikembalikan, dan pemerintah pusat harus memberikannya sesuai dengan tuntutan rakyat. Ternyata pemerintah pusat masih juga tidak rela memberikannya. Artinya sikap pusat masih keras kepala hingga saat ini.

Untuk itu sudah seharusnya perjuangan untuk rakyat Riau harus dimainkan kembali dengan gaya-gaya perjuangan yang rasional dan sistematis. Seluruh komponen rakyat Riau baik elit politik, tokoh masyarakat, rakyat dan mahasiswa bersatu untuk memperjuangkan nasip Riau kedepan. Baik dan buruknya Riau masa mendatang sangat ditentukan oleh perjuangan hari ini. Kita tidak ingin Riau dijadikan permainan oleh pemerintah pusat, karena disaat itulah sebenarnya marwah rakyat Riau terkoyak-koyak. Tidak ada jalan untuk keluar dari permasalahan kecuali berjuang dengan prinsip satu visi dan gerakan yang sama. Sudah saatnya meninggalkan perjuangan sendiri-sendiri tanpa konsolidasi. Kalau tidak Riau tetap dalam GENGGAMAN PUSAT, inilah kemenangan pusat.

Lunaknya Gerakan Mahasiswa Riau

Salah satu hasil anatomi yang dilakukan oleh KAMMI Daerah Riau terhadap hasil perjuangan rakyat Riau adalah masih belum optimalnya nilai perjuangan. Indikasinya adalah pemerintah pusat masih mempunyai kekuatan besar untuk tetap memposisikan rakyat Riau dengan tuntutannya dengan cara-cara dan hasil yang mengecewakan. Artinya pemerintah pusat masih menganggap perjuangan rakyat Riau masih belum berarti. Indiaksi berikutnya adalah masih terlihat jelas bahwa perjuangan ditingkat komponen terjadi polarisasi (pemisahan gerakan). Hal ini terbukti dari tidak dinamisnya wacana dan aksi gerakan mahasiswa. Lepasnya dinamika gerakan mahasiswa terlihat dari kecendrungan sebagian gerakan mahasiswa baik internal kampus atau eksternal kampus yang belum mapan aspek kekuatan konsolidasi dan visi. Kultur yang demikian akhirnya melahirkan wacana gerakan yang kehilangan kredibilitas kekuatan. Inilah yang menjadi permasalahan subtasional gerakan mahasiswa Riau saat ini.

SPIRIT DAKWAH