Rabu, 13 Agustus 2008

RIAU DALAM GENGGAMAN PEMERINTAH PUSAT


(Saefudin Ketua Umum KAMMI Daerah Riau2000-2002)

Keras Kepala. Begitulah sikap pemerintah pusat dulu dan sekarang. Tidak cukup dengan sifat itu pemerintah pusat juga inkonsistensi terhadap janji-janjinya terhadap rakyat Riau. Riau sering dijadikan obyek kemudian dipermainkan sesuai keinginan pusat. Lebih dari itu pemerintah pusat berkuasa untuk memporak-pondakan Riau dengan cara-cara rezim “ Otoriter”. Reformasi hanya tinggal kenangan, reformasi hanya ada di benak orang-orang yang kritis serta peduli terhadap lahirnya demokratisasi. Bangsa ini justru tidak keluar dari permasalahan, tapi justru bermunculannya masalah-masalah baru yang diciptakan oleh pemerintah. Sifat kepemimpinan yang otoriter hanya akan melahirkan tumpukan-tumpukan emosional rakyat, kemudian akan terwujud kesenjangan moral, ekonomi, sosial dan politik.

Indikasi rasional inilah yang kemudian menunutut perjuangan Rakyat dan Mahasiswa Riau harus terus dikobarkan sampai terwujudnya cita-cita, dengan tetap melalui kaidah-kaidah konstitusi. Pusat harus siap menerima seluruh bentuk perlawanan dari rakyat dan mahasiswa Riau, dengan berbagai konsekuensi. Bentuk perlawanan yang kita harapkan dalam rangka melunakkan sikap keras kepala pusat terhadap rakyat Riau. Hak-hak rakyat Riau harus dikembalikan, dan pemerintah pusat harus memberikannya sesuai dengan tuntutan rakyat. Ternyata pemerintah pusat masih juga tidak rela memberikannya. Artinya sikap pusat masih keras kepala hingga saat ini.

Untuk itu sudah seharusnya perjuangan untuk rakyat Riau harus dimainkan kembali dengan gaya-gaya perjuangan yang rasional dan sistematis. Seluruh komponen rakyat Riau baik elit politik, tokoh masyarakat, rakyat dan mahasiswa bersatu untuk memperjuangkan nasip Riau kedepan. Baik dan buruknya Riau masa mendatang sangat ditentukan oleh perjuangan hari ini. Kita tidak ingin Riau dijadikan permainan oleh pemerintah pusat, karena disaat itulah sebenarnya marwah rakyat Riau terkoyak-koyak. Tidak ada jalan untuk keluar dari permasalahan kecuali berjuang dengan prinsip satu visi dan gerakan yang sama. Sudah saatnya meninggalkan perjuangan sendiri-sendiri tanpa konsolidasi. Kalau tidak Riau tetap dalam GENGGAMAN PUSAT, inilah kemenangan pusat.

Lunaknya Gerakan Mahasiswa Riau

Salah satu hasil anatomi yang dilakukan oleh KAMMI Daerah Riau terhadap hasil perjuangan rakyat Riau adalah masih belum optimalnya nilai perjuangan. Indikasinya adalah pemerintah pusat masih mempunyai kekuatan besar untuk tetap memposisikan rakyat Riau dengan tuntutannya dengan cara-cara dan hasil yang mengecewakan. Artinya pemerintah pusat masih menganggap perjuangan rakyat Riau masih belum berarti. Indiaksi berikutnya adalah masih terlihat jelas bahwa perjuangan ditingkat komponen terjadi polarisasi (pemisahan gerakan). Hal ini terbukti dari tidak dinamisnya wacana dan aksi gerakan mahasiswa. Lepasnya dinamika gerakan mahasiswa terlihat dari kecendrungan sebagian gerakan mahasiswa baik internal kampus atau eksternal kampus yang belum mapan aspek kekuatan konsolidasi dan visi. Kultur yang demikian akhirnya melahirkan wacana gerakan yang kehilangan kredibilitas kekuatan. Inilah yang menjadi permasalahan subtasional gerakan mahasiswa Riau saat ini.

Tidak ada komentar:

SPIRIT DAKWAH