Rabu, 20 Agustus 2008

Aksi Kuat, Ibadah Taat, Prestasi Hebat






Dan katakanlah (Wahai Muhammad): "Beramallah kamu (akan segala yang diperintahkan), maka Allah dan RasulNya serta orang-orang yang beriman akan melihat apa yang kamu kerjakan dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui perkara-perkara yang ghaib dan yang nyata, kemudian Ia menerangkan kepada kamu apa yang kamu telah kerjakan."( at-taubah 105)



Aksi Kuat, Ibadah Taat, Prestasi Hebat. Ini adalah motto dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia. Kata-katanya singkat, padat dan sarat makna. Siapa yang tidak tertarik untuk mewujudkan motto yang di gadang-gadangkan ini. Demikian juga halnya saya, saat pertama sekali mengenal organisasi ini, terpesona!, benarkah ketiga untaian permata ini bisa dipadukan? Orang bijak bilang "hendak mengetahui luasnya laut, berlayarlah..!!!". Maka saya ceburkan jiwa dan raga kedalam dunia yang sama sekali asing bagi saya pada awalnya. Walhasil, Subhanallah ini adalah salah satu wasilah(wadah) yang menyentak kesadaran saya, hingga akhirnya saya merasakan nikmatnya menjadi manusia yang termanusiakan.

Aksi Kuat, bukan demonstrasi (aksi massa turun kejalan) semata. Tapi ada 1001 aksi positif lainnya yang bisa dilakukan. Misalnya, demo masak, unjuk soft skills, dst. Ibadah Kuat, bukan berarti dinomor duakan karena di posisi kedua, sebaliknya ini adalah urusan utama kita. Hanya dengan menjaga hubungan denganNya kita menjadi mungkin untuk menjaga hubungan baik dengan semua makhlukNya yang lain. Muatan muroqobatullah (pengawasan Allah) harus terjaga. Menjaganya dengan cara melestarikan amalan-amalan sunnah, sehingga kita dikuatkan untuk menjaga perintah-perintahNya yang wajib. Prestasi Hebat, didapatkan oleh orang-orang yang mencintai proses. Prestasi hebat bagi kader KAMMI yang baik adalah ketika mampu merasakan perubahan ke arah psositif menurut perspektif rabbaniyyah, bukan syahwat dan syubhat pribadinya. Prestasi adalah rangkaian amal salih yang kita lakukan dalam mengisi lembaran hari demi hari yang akan dipertanggungjawabkan. Inilah perintah yang di turunkan oleh Allah dalam firmanNya surat at-taubah ayat 105, yang tertera diawal tulisan ini. Allahua'lam....

Alfajri, Sekretaris Umum KAMMI DAERAH RIAU 2005-2006.

"Pancasila Tidak Membentuk Karakter Pribadi yang Pancasilais"

Bahana Mahasiswa-Desember 1998

Bincang-bincang Bersama

Dian Sukheri: Ketua Umum KAMMI Daerah Riau 1998-2000


Sejak Pancasilaa diterapkan sebagai ideologi dan alas tunggal bag Orsospol dan Ormas.di negeri ini,,berbagai masalah muncul. Mulai dari tragedi Tanjung Priok, Haur Koneng,.Peristiwa Lampung, pecahnya HMI, NU dan PPP serta terkooptasinya ummat Islam. "Telah ribuan nyawa melayang sebagai tumbal diterapkannya Pancasila sebagai azas tunggal," kata Dian sukheri; Ketua Umum KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) Daerah Riau.

Selain itu, penerapan Pancasila sebagai asas tunggal jugs telah dimanfaatkan oleh Rezim Soeharto untuk mempertahankan kekuasaannya. Bagaimana-posisi Pancasila dalam konstitusi dan dalam upaya demokratisasi? Bagaimana pelaksanaan BP7 dan P4, serta apa solusinya setelah penataran P4 dihapuskan? Ikuti pandangan Dian Sukheri yang juga mantan Ketua Umum UKM Rohis Unri ini kepada Ridho Muhajir, NZ, dan Doni Fajri dari Bahana Mahasiswa dengan mahasiswa Fisipol kelahiran Batu Rijal, 2-September 1975.

Kenapa pada 5 November lalu, KAMMI Riau melakukan demonstrasi menuntut pencabutan Pancasila sebagai asas tunggal?

Masalah asas tunggal kalau kita lihat setelah bergulirnya reformasi, merupakan agenda utama yang harus dikerjakan oleh bangsa. Agenda remformasi terpenting dalam skala ununat Islam di Indonesia yang mayoritas, salah satunya adalah penghapu­san asas tunggal bagi organisasi massa atau pun partai politik. Karena salah satu dari sekian banyak penyebab dari terkooptasinya atau termarjinalisasinya ummat Islam dari peran politik di kancah nasional adalah asas tunggal.

Karena itu, kalau masih saja ada upaya sepertini di negara yang ingin menerapkan sistem dcmokratisasi yang baik, maka akan sulit kita menginginkan hal itu. Ini hukan semacam hal yang emosional atau hanya ingin mencari perhatian, tapi sudah merupakan suatu agenda mendesak ummat Islam Indonesia.

Bukti terkooptasinya Umat Islam dengan penerapan asas tunggal itu apa?

Sejarah telah mencatat beherapa kasus besar sampai saat sekarang belum terungkap. Kita ketahui kasus Tanjung Priok yang menghabisi nyawa ratusan umat Islam, kasus Lampung, kemudian di Haur Koneng, itu adalah suatu reaksi dan tanggapan dari kaum Muslimin atas diterapkannya asas tunggal, semua itu merupakan sesuatu yang harus kita bayar mahal dari perjuangan yang kita lakukan untuk menentang asas tunggal agar tidak diterapkan. Itu baru dari sisi umat Islam yang terbunuh.

Kemudian , dari sisi lain, kita lihat peranan organisasi sosial-politik juga mulai terkooptasi seperti pecahnya HMI, karena asas tungal.. Kemudian Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga pecah. Nahdatul Ulama (NU) juga pecah akibat penerimaan mereka terhadap azas tunggal yang dipaksakan rerim orde baru. Nah, sekarang kalau itu juga masih diterapkan herarti kita masih in-in mengulangi sejarah masa lalu yang sangat kelam.

Anda pernah mengatakan Pancasila sebagai ideologi tidak sesuai lagi dengan bangsa Indonesia. Apanya yang tidak sesuai?

Pancasila kalau kita jadikan sabagai satu­-satunya asas ini yang mungkin perlu dicermati. Kita mengakui Pancasila scbagai dasar negara, dan ummat Islam menghargai perjuangan yang dilakukan oleh orang­-orang yang meletakkan dasar-dasar negara ini sebagai pilar berdirinya negara. Tetapi ketika ummat Islam dipaksa untuk menerima Pancasila sebagai satu-satunya asas, ini memberikan dampak psikologis.

Di satu sisi dikatakan Pancasila tidak bertentangan dengan Islam, tetapi justru menciptakan suatu kondisi di mana Islam bertentangan dengan Pancasila. sehingga ketika ada orang yang membentuk suatu organisasi atau kekuatan politik yang mengunakan asas Islam, mereka dianggap bertentangan dengan negara, dianggap militan dan fundamentalis. Jadi, ada tekanan psikologis sehingga kesannya Islam itu bertentangan dengan Pancasila, dan itu yang tidak kita inginkan. Padahal Islam tidak bertentangan dengan Pancasila

Jadi, dengan perlakuan pemerintah yang terkesan menekan itu, Islam terkesan itu bertentangan dengan Pancasila, berarti pemerintah menempatkan Islam dan Al Qur’an berada di bawah Pancasila?



To Continued.............

Selasa, 19 Agustus 2008

IZINKAN AKU BERTUTUR 10


Bismillahirrahmanirrahiim

Siapakah Yang Layak Dijadikan Teman ?

( Refleksi buku syaikh yusuf al-Qaradhawi yang berjudul :

“ Syaikh al-Ghazali Kamaa Araftuhu : Rihlatu Qarnin “)

Pernahkah engkau wahai sahabat berpikir untuk menjadi orang biasa saja ? Disaat beban datang begitu bertubi-tubi. Tekanan menambah kesesakan di dada. Pernahkah engkau ingin menjadi orang biasa saja ? Tinggal di tempat yang hijau, dekat dengan sebuah oase yang subur ? lalu menikmati kehidupan yang bahagia tanpa gangguan seorang pun? Menikmati hembusan semilir angin setiap pagi dan sore. Menyambut sinaran mentari yang hangat tetapi tidak membakar. Langkah indahnya. Bahagia. Inilah yang pernah diungkapkan oleh seorang sahabat sepulang dari perang tabuk. Namun Syurga lebih indah dari semua itu. Yah syurga lebih indah dari semua itu. Syurga berada di bawah kilatan pedang.

Kadangku membayangkan bagaimanakah syurga itu ada di bawah kilatan pedang. Imajinasiku bermain dan seakan semua itu tergambar dengan jelas dihadapan mataku. Pemandangan permainan pedang yang indah. Menampakkan kilatan-kilatan cahaya dan percikan bunga api. Indah sekali.

Kita membutuhkan seorang teman, bahkan lebih dalam perjalanan panjang ini. Kita berjuang bersama bukan hanya untuk menghancurkan pasungan egoisme yang membelenggu kita. Agar jangan merasa kokoh dengan kesendirian kita. Karena kita dapat berbuat apapun sesuai dengan apa yang kita pikirkan dan kita inginkan. Tapi ingatlah wahai para saudara seperjuangan.Kita hanya akan berjalan di tempat saja. Seperti seekor keledai yang sedang memutar penggilingan gandum atau penggilingan tebu. Apakah engkau bisa membayangkannya.

Karena selain sebagai seorang hamba yang terikat dengan ketentuan 4JJI kita juga adalah makhluk sosial. Kalau kita berputar hanya di suatu tempat sampai membuat tempat yang kita buat pijakan menjadi becek dan berlumpur. Sesungguhnya kita tidak kemana-mana. Walaupun keringat sudah membanjir dan engkau merasakan sudah melakukan perjalanan panjang. Engkau masih jalan di tempat. Pengetahuan kita tidak sebanding dengan pengetahuan 4JJI. Rasa pengangungan kepada 4JJIlah yang akan membuat jiwa kita didomonasi oleh ketenangan berada di hadapan 4JJI. Beribadah untuk-Nya seperti apa yang disebutkan oleh Abu Faras :

Biarlah Engkau Bahagia

Sekalipun kehidupan ini begitu pahit

Biarlah Engkau Ridha

Sekalipun semua orang marah

Biarlah antara Aku dan Engkau ada kemesraan

Sekalipun saya dan lainnya berjauhan

Asalkan Engkau cinta

Maka segala sesuatunya akan enteng

Dan segala sesuatu yang ada di bumi adalah debu

Kalau mendapatkan seorang teman dalam perjuangan ini ingatlah apa yang diungkapkan oleh syair Hatim at –Thayib berikut ini :

Bila anda mengendarai seekor Unta

Jangan biarkan kawan anda yang berada di belakang hanya bisa berjalan

Rendahkanlah untamu dan naikkan dia

Bila unta itu sanggup naikilah berdua

Bila tidak maka saling bergantianlah

Namun apabila engkau meragukan ketulusan seseorang tanyakanlah dengan bijak kepadanya dan berlemah-lembut seperti syair Mustaqib al-“abdi berikut ini :

Jadilah saudaraku dalam arti sesungguhnya

Sehingga aku bisa membedakan keburukanku dan kebaikanku

Bila tidak

Jauhilah aku dan jadikan aku musuhmu

Sehingga aku mewaspadaimu

Dan engkau mewaspadaiku

Manfaat seorang teman adalah memberikan pilihan di saat kita membutuhkannya. Walaupun yang mereka berikan itu bukan pemecahan masalah, tetapi itu membuat kita berpikir untuk menyelesaikan suatu masalah.

Jadi teman bukanlah setiap orang yang sepakat dengan apapun yang kita inginkan. Itulah seorang teman yang sejati. Orang yang selalu dapat mengingatkan kita di saat lupa. Teman sejati adalah orang-orang yang mengingatkan kita bahwa kita adalah hanya manusia biasa. Bahwa kita semua adalah hamba.

Siapa yang sepakat silahkan saya tidak memaksa. Siapa yang tidak sepakat tidak mengapa karena saya dan anda adalah orang-orang yang sedang mencari siapakah yang layak untuk dijadikan teman. Sehingga saling belajar untuk saling memahami. Tulisan ini adalah hanya sekedar hasil perenungan. Dan refleksi setelah saya membaca buku syaikh yusuf al-Qaradhawi yang berjudul : “ Syaikh al-Ghazali Kamaa Araftuhu : Rihlatu Qarnin “ ( ini judul aslinya : siapa yang ingin baca ada kok yang edisi Indonesia) Ini adalah tulisan apa adanya. Jadi marilah jangan hanya berpikir ingin jadi orang yang biasa-biasa saja. Wallahu ‘alam.

Abu Jundii ( HUD-HUD) Rumah kebahagiaan 08 Syawal 1425 H/

21 November 2004 M Ahad 10.40 WIB

IZINKAN AKU BERTUTUR 09


Bismillahirrahmanirrahiim

Puasa Sebagai Sarana Tarbiyah Untuk Mencapai Pribadi yang sabar

( Refleksi Acara Ifthor Jama’I di komisariat UIN Sabtu 25 Oktober 2004 )

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan : “ Tuhan kami adalah 4JJI,” Kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka , maka malaikat akan turun kepada mereka ( dengan mengatakan) : “ janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih ; Dan bergembiralah kamu dengan ( memperoleh ) sorga yang telah dijanjikan 4JJI kepadamu ( Q.S 41 Al-Fushshilat : 30)

Alhamdulillah. Ada perasaan gembira dan Roja’ (harapan yang besar) di saat kita dapat menjalani kegiatan ibadah di bulan Ramadahan. Sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada 4JJI dan mentarbiyahdiri kita untuk menghilangkan berbagai sifat yang buruk dan jahil dari kita. Dimana 4JJI SWT melipatgandakan nilai pahala pada bulan mulia ini. Yang mana ibadah sunnah disetarakan dengan amalan wajib. Dan amalan wajib dilipatgandakan sampai 70 derajat.

Namun, kita juga sedang berada dalam keadaan yang berduka, haru dan Khauf (ketakutan yang mendalam) karena tindakan zhalim orang-orang yahudi, nasrani salibis dan orang-orang musyrik terhadap sesama muslim dibelahan bumi yang lain. Palestina, Irak, Bahkan Thailand serta Bumi Islam yang membara lainnya. Semoga kesabaran memberikan hembusan angin yang melembutkan dan menentramkan perasaan dan melapangkan dada serta meluapkan semangat untuk selalu membela agama yang haq yaitu al-Islam yang mulia.Amien.

Sabar adalah kata yang sangat berat aplikasinya. Entah mengapa akhir-akhir ini saya sangat berkeinginan menuliskan semua apa yang saya dengarkan. Saya sangat berharap semua yang saya dengar juga dapat dinikmati oleh orang yang lain. Terutama sekali orang-orang yang saya cintai di jalan dakwah ini. Semoga semua yang saya tuliskan dapat menambah ladang amal, dianggap 4JJI sebagai amalan yang baik yaitu menyebarkan ilmu di hadapan para manusia. Amien.

Ayyuhal Ikhwah rahimakumullah.

Tidak dipungkuri lagi dalam pandangan kita sebagai kader dakwah bahwa tabiat seorang mukmin sejati adalah berbuat, berbuat dan terus berbuat. Sehingga seluruh waktunya selalu diukur dengan produktivitas amalnya. Ia tidak akan pernah diam karena diam tanpa amal menjadi aib bagi orang beriman. Seorang mukmin akan terus mencermati peluang-peluang untuk selalu berbuat. Maka perlu kita ingat dalam sanubari yang paling dalam bahwa 'nganggur' dapat menjadi pintu kehancuran. Tidaklah mengherankan banyak ayat maupun hadits yang memotivasi agar selalu berbuat dan berupaya untuk menghindari diri dari sikap malas dan lemah. Malas dan lemah berbuat dianggap sebagai sikap dan sifat buruk yang harus dijauhi orang-orang beriman. Jangan Pernah Lelah Beramal

"Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan

sungguh-sungguh (urusan) yang lain". (Q.S. Al Insyirah: 7)

Mengingat tugas dan tanggung jawab yang kita emban sangat besar dan masih banyak agenda yang menanti untuk diselesaikan maka segeralah untuk menyiapkan diri menunaikannya. Rasanya perlu dicamkan dalam benak pikiran kita akan nasehat syaikh Abdul Wahab Azzam:

'Pikiran tak dapat dibatasi, lisan tak dapat dibungkam, anggota tubuh tak dapat diam. Karena itu jika kamu tidak disibukan dengan hal-hal besar maka kamu akan disibukkan dengan hal-hal kecil'.

Sangat mudah untuk dipahami bila setiap waktu ada tuntutannya maka kita mesti menyelaraskan diri agar sesuai dengannya. Tuntutan ini selaras dengan amanah yang diembankan kepada kita saat ini. Dan dalam pandangan Islam setiap amanah merupakan sesuatu tugas yang tidak boleh dikhianati atau diabaikan hingga tidak dapat menunaikannya dengan baik. Inilah kesempatan emas bagi kita untuk mengukir ukiran terindah dalam hidup kita secara personal maupun kolektif agar kita mampu memberikan cermin indah bagi orang lain ataupun generasi berikutnya. Inilah saat yang tepat bagi kita mengukir prestasi. Pergunakanlah sebaik-baiknya agar kita memiliki investasi besar dalam dakwah ini.

Maka disaat itulah kita membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Bulan mulia ini adalah bulan tarbiyah. Tarbiyah untuk membentuk kesabaran yang paripurna. Ustadz Yusuf al- Qaradhawi pernah mengatakan :

“ Kesabaran dalam peperangan adalah keberanian

kesabaran dalam kesulitan adalah ketabahan

kesabaran dalam kekurangan adalah merasa cukup

kesabaran dalam kelapangan adalah kesyukuran ….

Ayyuhal Ikhwah rahimakumullah.

Orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “ Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raji’un “ ( Sesungguhnya kami adalah milik 4JJI, dan sesungguhnya kami hanya kepada-Nya akan kembali) (Q.S al-Baqarah : 155-156)

Disaat musibah datang menerpa. Mimik airmuka segera berubah. Ada kegelapan bagaikan kepingan malam disana. Ada mendung seperti awan hitam yang menggantung. Seakan sebentar lagi kilat akan menyambar dan petirpun menggelegar di dalam jiwanya. Menyambut hujan airmata yang akan tertumpah ruah. Sehingga banjirlah dadanya dengan kesedihan. Terasa sempitlah dunia dengan segala isinya. Seakan sudah kehilangan segalanya.

Ayyuhal Ikhwah rahimakumullah

Maukah engkau merasakan dengan tenang, mengikuti dengan lembut sebuah perjalanan kehdupan manusia-manusia yang penuh kesabaran? Ada Rasulullah Muhammad Saw. ….!!! Bercerita tentang Muhammad Saw, bagai bercerita tentang samudera yang luas membentang. Bagaikan bercerita tentang langit dengan gugusan bintang-bintangnya.

Bagaikan bercerita tentang taman bunga dengan aneka kembang yang indah di dalamnya. Harum mewangi membawa kesegaran. Petiklah setangkai tempatkan di pajangan bunga jiwa sehingga mata hati kita menjadi tenang saat memandangnya, dengan penuh kerinduan untuk bertemu dengannya.

Perasaannya selembut angin pesisir yang semilir. Tubuhnya kokoh bagaikan batukarang di tengah hantaman ombak dan badai cobaan kehidupan. Kehidupan yang mulia dan penuh perjuangan. Kehidupan yang dihiasi birunya rindu dan hitam pekatnya kedukaan. Kehidupan yang penuh dengan kesabaran dan tawakkal. Betapa mempesonanya kalau kita bisa menyelami mutiara keindahan perilakunya. Ucapan dan sikapnya bagaikan air yang menghidupi tanah yang kering. Menumbuhkan bibit-bibit pengharapan. Membawa buah keberkahan dan cinta. Sehingga sampai melewati batas waktu dan keturunan.

Pernah Umar Ibnu Khattaab dan beberapa sahabat menunggunya di suatu tempat. Ia menangis tersedu-sedu. Lupa dengan keadaan sekelilingnya. Sehingga angin seakan diam melihatnya. Pasir-pasir muram karenanya. Tumpah ruah airmatanya. Para sahabatnya seakan tidak percaya, seorang panglima yang gagah itu menangis. Muhammad menghapus airmatanya lalu menghampiri para sahabatnya yang telah lama menunggunya.” Mengapa engkau menangis! “Tanya umar penuh curiga. “ Sehingga sampai-sampai kami ketakutan dan ikut menangis pula.” Sambut Umar sambil mengusap airmatanya.

“Kalian takut mendengar tangisanku?” para sahabat mengangguk dengan serta merta. “Itulah makam ibuku, aku sangat mencintainya.” Kehilangan dan kerinduan terhadap orang yang kita cintai boleh saja. Tapi jangan sampai merusak jiwa. Karena itu adalah kewajaran sebagai seorang insan yang lemah. Namun setelah itu Rasulullah tampak sangat ganas kepada musuh-musuhnya bagaikan badai dengan gelombang yang menggulung. Disinilah terletak jejak-jejak kesabaran itu. Akan meninggalkan guratan keindahan ukirannya bagi tapak sejarah kehidupan. Kehidupan dalam perjalanan panjang perjuangan, menyusuri jalan yang mendaki, berduri dan berat. Wallahu’alam

Abu Jundii ( HUD-HUD) Markazud Jihad 23 Ramadhan 1425 H/

6 November 2004 M Sabtu 16.00 WIB

Partisipasi Publik


(Refleksi 223 Tahun Kota Pekanbaru)

Oleh : Effendi Muharram Ketua Umum KAMMI Daerah Riau 2006-2008

Kehidupan demokratisasi yang sehat menjadi harapan paling realistis bagi bangsa ini ketika 9 tahun yang lalu tepatnya 21 Mei 1998, Presiden Soeharto lengser ke prabon. Gegap gempita bersahutan dari seluruh rakyat Indonesia menyambut fajar baru : Reformasi. Apa yang paling diharapkan dari hadirnya demokratisasi yang sehat? Salah satunya adalah partisipasi publik di semua level kebijakan.

Partisipasi yang dimaksud adalah membangun relasi antara pemerintah dengan masyarakat; Membangun keterbukaan dan responsivitas pemerintah serta mengikutsertakan publik dalam pembuatan kebijakan dan penyediaan layanan kepadanya. Pentingnya partisipasi publik dalam mengendors pemerintahan yang kredibel dan dicintai rakyat telah menempatkannya pada urutan pertama diantara 15 variabel lainnya yang dianggap penting oleh UNDP dalam menciptakan pemerintahan “rakyat”.

Secara sederhana kita mengenal tiga pelaku dalam tata kelola pemerintahan yaitu negara atau public sector, wiraswasta atau bussines sector dan masyarakat atau civil society. Ketiga sektor ini merupakan satu kesatuan yang integral, meski secara tanggung jawab dan hak otoritas, negara/pemerintah memainkan peran paling penting dan menentukan. Di era semuanya serba dipilih langsung, keterlibatan publik atau masyarakat tidak hanya sebatas itu (memilih) namun dalam proses menjalankan roda pemerintahan sebaiknya keterlibatan masyarakat haruslah senantiasa dihidupkan.

Mengapa Partisipasi

Pertama, Pada level operasional dan praktek, kemitraan akan bekerja paling baik jika berlangsung diantara institusi (pemerintah) dengan kelompok masyarakat yang terorganisasi dan melembaga. Interaksi keduanya akan membangun pola komunikasi yang efektif guna menerjemahkan kebutuhan masyarakat dalam mendayagunakan sumber daya-sumber daya pembangunan. Kedua, dapat menghindari kondisi dimana sebagian besar masyarakat (terutama kelompok marginal) yang hanya menjadi penonton dalam pembangunan. Dengan adanya mekanisme partisipatori, kelompok marginal yang kontraproduktif dapat dimobilisasi dan masalah distribusi sumberdaya yang tidak merata dapat terselesaikan melalui kerjasama dari banyak pihak. Ketiga, Partnerships harus dilengkapi dengan mekanisme mengarusutamakan (mainstreaming) kelompok marginal dan mengaktifkan mereka dalam tata kelola pemerintahan.

Menurut Nashir Fahmi (2006), demokrasi memiliki titik temu nilai yang paling mendasar dengan kultur masyarakat modern yaitu pada konsep partisipasi. Konsep ini memberikan posisi kuat kepada masyarakat terhadap negara/pemerintahan dan mengunggulkan akal kolektif atas akal individu. Pemberdayaan masyarakat terhadap negara berbasis pada nilai-nilai kebebasan dan hak-hak asasi manusia, sedang keunggulan akal kolektif berbasis pada upaya mengubah keragaman menjadi sumber kekuatan, kreativitas dan produktivitas. Karena itu, demokrasi mempunyai implikasi kuat terhadap proses pemberdayaan dan partisipasi masyarakat.

Pemerintahan Partisipatori

Pemerintah seharusnya tidak memandang setiap aktifitas partisipasi masyarakat dengan rasa cemas dan apriori, dengan berdalih diboncengi oleh kekuatan politik tertentu dengan tujuan sempit untuk sekedar melahirkan instabilitas jalannya roda pemerintahan. Dalam konteks pemerintahan yang bersih, tidak lagi penting sebuah ide dan gagasan itu terlahir dari mana, namun yang terpenting substansi dari ide dan gagasan itu harus bermuara pada perbaikan dan kesejahteraan publik. Setidaknya ada beberapa hal yang mesti disugesti pemerintah bahwa Pertama, Partisipasi membantu pemerintah (daerah) dalam memaksimalkan sumberdaya yang dimiliki. Kedua, Partisipasi mengurangi potensi konflik sebelum pembahasan kebijakan/program masuk ke Pemda. Ketiga, Partisipasi memperkuat kepercayaan (legitimasi) terhadap pemerintah. Keempat, Partisipasi memberi keyakinan akan kontinuitas perencanaan meskipun terjadi perubahan kepemimpinan.

Selain itu juga, partisipasi membantu dalam identifikasi masalah, isu, kebutuhan dan fokus perhatian secara akurat; identifikasi program dan proyek/kegiatan yang tepat, identifikasi kegiatan legislatif yang diinginkan secara tepat sehingga tidak terkesan tebar pesona dan sekedar menghabiskan anggaran; membangun dukungan stakeholders dan ownership dari agenda eksekutif-legislatif

sehingga tidak lagi berorientasi pada politik kekuasaan (dagang sapi) namun pada politik pelayanan.

Pemerintah sebagai mandataris masyarakat, sudah saatnya tidak menyikapi setiap bentuk partisipasi dari kelompok masyarakat dengan cara apriori, penuh kecurigaan dan kekerasan. Secara singkat saya ingin mengatakan bahwa model pendekatan otoritarian selama ini justru membuat citra pemerintah jatuh dan terpuruk. Pada titik nadir terbawah akan mengarah pada delegitimasi. Kecemasan dan kecurigaan seperti itu tidak pada tempatnya. Pemerintah pada skala apapun harus menunjukkan sebagai pelayan masyarakat, berjiwa besar dan bersikap negarawan. Oleh sebab itu, kita dapat meyakini bahwa tuntutan terhadap demokrasi yang kian marak dewasa ini mendapatkan resistensi dan hambatan bukan dari rendahnya tingkat partisipasi masyarakat melainkan dari para pemimpin yang ingin mempertahankan status quo dengan cara mematikan partisipasi rakyat.

Pada tataran konstitusi, sebenarnya setiap masyarakat telah memiliki legitimasi untuk tidak lagi takut untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan/pengambilan kebijakan. Payung hukum ini telah diakomodir pada

Pasal 53 UU No. 10 Tahun 2004 :Masyarakat berhak memberikan masukan secara lisan atau tertulis dalam rangka penyiapan atau pembahasan rancangan undang-undang dan rancangan peraturan daerah”. Beberapa daerah justru memfasilitasi dan menguatkan peran masyarakat ini kedalam Peraturan Daerahnya. Sebagai contoh : Perda No. 6/2004 Kab. Lebak tentang Transparansi dan Partisipasi dalam Penyelenggaraan Pemerintah dan Pengelolaan Pembangunan, Perda No. 3/2004 Kab. Gowa tentang Transparansi Penyelenggaraan Pemerintahan, Perda No. 5/2004 Kab. Solok tentang Transparansi Penyelenggaraan Pemerintahan dan Partisipasi Masyarakat, Perda No. 10/2004 Kab. Magelang tentang Mekanisme Konsultasi Publik, Perda No. 3/2002 Kota Gorontalo tentang Transparansi Penyelenggaraan Pemerintahan, Perda No. 14/2003 Kota Kendari tentang Kebebasan memperoleh Informasi, Perda No. 5/2003 Kota Probolinggo tentang Partisipasi.

Seingat saya, di Kota Pekanbaru tercinta pernah ada usaha dari berbagai kekuatan kelompok masyarakat untuk memperjuangkan pembuatan Perda Transparansi Pemerintah, bahkan hingga pada tahapan telah mampu membuat tawaran draft. Namun tanpa alasan yang jelas, ditolak mentah-mentah oleh pemerintah (eksekutif). Bukankah Pekanbaru sebagai ibu kota Propinsi Riau sudah seharusnya menjadi perintis dalam penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis?

Mekanisme Pemerintahan partisipatori memang hanya bisa dijalankan ketika ada jaminan bahwa pemerintahan bersih dan menginginkan permberdayaan masyarakat dengan cara mengedukasi mereka. Dijelaskan apa yang menjadi hak dan kewajiban masyarakatnya. Sebab, Good Government dibangun minimal atas dua syarat yaitu masyarakat yang aktif dan Pemerintah yang Responsif, Transparan, dan Akuntabel.

Dalam sudut pandang masyarakat, ketika peran partisipasi dalam artian yang luas dan bertanggung jawab telah terselenggara maka pemerintah telah mendorong terwujudnya masyarakat yang cerdas. Selain mendapatkan umpan balik masyarakat atas kualitas dan kecukupan layanan publik, pemerintah juga telah berhasil mengkatalisasi publik untuk mengadopsi sikap mental yang pro aktif dengan meminta akuntabilitas, aksesibilitas dan responsifitas dari penyedia layanan publik.

Tahun ini usia kota kita telah cukup tua, semoga menjadi rumah kita bersama tempat kita berkarya. Menjadi masyarakat aktif dan bertanggung jawab serta menjadi pemerintah yang melayani rakyat. Dirgahayu Pekanbaru, semoga menjadi kota Cerdas.

Mari belajar dari lapangan……..

…..Bekerja bersama warga …..

…….Untuk Masa Depan yang Lebih Baik !!

*) Penulis adalah Ketua Umum

Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia

(KAMMI) Daerah Riau

Menggali Energi Alternatif dari Perairan


Kenaikan harga minyak Bumi telah memberikan inspirasi kepada manusia untuk mencari sumber energi alternatif untuk mempertahankan hidup. Sumber energi yang di identifikasi yang dapat daimanfaatkan oleh kita antara lain: panas Bumi, matahari, angin, gelombang, perbedaan suhu air laut, Konversi biomassa, arang, gambut,dan tenaga air. Sumber energi ini tersedia cukup melimpah dan jika dioptimalkan penggunaannya maka akan dapat mengurangi peran minyak bumi sebagai sumber energi.

Saat ini triliunan rupiah uang dibakar setiap tahun demi subsidi yang angkanya makin lama makin sangat fantastis untuk mengeruk uang APBN. Menurut Dr. Kurtubi, Direktur Center of petroleum and Energy Studies memprediksi Indonesia pada tahun 2010 akan mengimpor 60-70 % kebutuhan BBM atau setara lebih dari 700.000 barel perhari. Artinya dua tahun lagi Indonesia menjadi Negara pengimpor BBM terbesar di Asia. Pada tahun 2008 ini Indonesia diprediksi mengimpor lebih dari 40 persen kebutuhan BBM. Sebagai perbandingan dua negara dengan penduduk terbanyak di dunia yakni China dan India mengimpor BBM hanya di bawah 10 persen kebutuhannya.

Pada saat ini kita hanya memiliki kilang minyak (oil refinery) dengan total kapasitas produksi 1,057 juta barel hanya mampu menghasilkan 700 ribu barel BBM perhari. Dengan kebutuhan BBM 1,2 juta barel perhari sehingga saat ini untuk menutupi kebutuhan dilakukan dengan cara mengimpor BBM dari luar negeri dan jangan heran bila ada antrian pembelian BBM di negeri ini.

Mungkin timbul pertanyaan pada kalangan aktivis Mahasiswa dan LSM, mengapa negeri ini tidak segera membangun kilang baru agar “mandiri BBM” (self sufficient) seperti negara tetangga Malaysia, Thailand, Taiwán, Singapura, Jepang dan Korea Selatan? Negeri ini sudah pesimis membangun kilang baru karena saat ini tidak ekonomis. Biayanya supermahal (2,5-3 miliar dólar AS/kilang). Dan permasalahan lain ádalah Belum terjaminnya pasokan minyak mentah dari negara penghasil minyak mengingat mereka juga menjaga cadangan minyak buminya agar tidak menjadi negara net imported minyak bumi.

Dengan telah diidentifikasinya sumber energi di atas sebenarnya kita tidak perlu panik mengingat negeri ini terletak di khatulistiwa yang cukup disinari matahari sepanjang tahun. Hanya saja yang diperlukan adalah bagaimana kita memanfaatkan sumber energi yang masih tersedia ini.

Negeri ini merupakan negara kepulauan dengan luas perairannya 5,8 juta kilometer persegi. Banyak potensi sumber daya alam dari perairan. Potensi sektor pesisir dan lautan mencakup potensi perikanan tangkap, budi daya ikan laut, budi daya air payau dan Industri bioteknologi kelautan. Dalam sektor energi potensi lautan yang murah hanya dikenal sebagai penghasil migas lepas pantai. Kalau pun ada untuk mengembangkan sumber energi dari lautan butuh biaya yang sangat besar, sarat teknologi dan sarat ilmu. Namun ada yang kita lupa bahwa lautan atau sektor perairan juga berpotensi untuk menghasilkan biofuel.

Selama ini kita menganggap bahwa sumber biofuel hanya terdapat di daratan. Namun melihat perkembangan naiknya harga bahan pangan akibat efek dari pengembangan biofuel alangkah baiknya untuk kembali melirik lautan sebagai sumber biofuel. Dengan luas perairan yang luasnya luar biasa di negeri ini, kita bisa menjadikan perairan menjadi “tambang” biofuel yang luar biasa. Dan potensi itu ada pada algae atau ganggang.

Jika dibandingkan dengan tanaman daratan penghasil biofuel seperti Jarak pagar, Kelapa dan kelapa sawit maka algae jauh lebih unggul. Dari tiap hektar kebun jarak pagar yang diagung-agungkan sebagai penghasil biodisel, dalam setahun hanya menghasilkan 1.500 liter minyak. Ini kalah produktif jika dibandingkan dengan tanaman pesisir yakni kelapa dalam satu tahun mampu menghasilkan minyak 2.200 liter perhektar. Namun produktivitas kelapa akan kalah jika dibandingkan tanaman yang selama ini menjadi primadona propinsi ini yakni Kelapa Sawit. Tanaman kelapa sawit dalam satu tahun mampu menghasilkan minyak 5.800 liter perhektar.

Tapi dalam menghasilkan biofuel tanaman kelapa dan kelapa sawit mengalami kendala yakni harus berhadapan dengan sektor pangan. Mengingat kedua tanaman ini telah menjadi bagian dari sembilan bahan pokok yang dikonsumsi sehari-hari. Jika dilakukan pengembangan biofuel maka akan timbul permasalahan baru yakni krisis bahan pangan. Tanaman jarak pagar belum mampu untuk menutupi kekurangan energi mengingat produktifitasnya kurang jika dibandingkan dengan kelapa dan kelapa sawit dan luas daratan terbatas.

Solusi dari permasalahan ini adalah kembali ke sektor perairan yang selama ini selalu menjadi sektor yang termarjinalkan. Tanaman algae memiliki prospek yang sangat cerah untuk pengembangan energi. Potensi algae sangat produktif untuk menghasilkan biofuel jika dibandingkan dengan tanaman sawit sekalipun. Dari National Renewable Energi Laboratory (NREL) Colarado, Amerika dalam satu hektar tanaman ini mampu menghasilkan minyak 40.000 – 120.000 liter pertahun. Produktivitas algae memang luar biasa artinya dalam satu hektar budidaya algae setara dengan hampir 20 hektar tanaman sawit.

Produktivitas algae dalam menghasilkan biodisel bisa tinggi karena beberapa faktor. Algae efektif dalam mengubah nutrisi dan karbon dioksida (CO2) dari air dengan bantuan sinar matahari sehingga menjadi energi. Dan prosesnya berlangsung sederhana, cepat dan murah. Algae mampu hidup di air laut dan air tawar, sehingga budidaya tanaman ini dapat dilakukan cara terbuka dan ekstensif di perairan laut yang dikelilingi karang, danau, kolam dan kanal. Sehingga mampu membantu masyarakat terutama masyarakat pesisir untuk meningkatkan perekonomiannya.

Untuk memproduksi minyak atau bahan bakar dari algae, algae memiliki kelebihan dibandingkan dengan bahan nabati lain. Kelebihan ini adalah tanaman algae tidak perlu proses penggilingan untuk mengambil minyaknya. Minyak algae bisa langsung diekstrak dengan bantuan zat pelarut, enzim, pengempaan (pemerasan), ekstraksi CO­2, ekstraksi ultrasonik, dan osmotic shock. Tidak seperti bahan nabati lain, panen algae dapat dilakukan secara mudah, murah dan cepat sesuai dengan karakter bangsa ini.

Propinsi Riau sangat berpotensi dalam pengembangan algae untuk biofuel, selain dialiri empat sungai besar propinsi ini juga memiliki potensi pesisir Selat Malaka dari Rokan Hilir hingga Indragiri Hilir. Potensi yang lain yaitu adanya kebijakan dari pemerintah pusat yang menjadikan propinsi ini menjadi Cluster Industry dan pelabuhan biofuel terbesar di dunia. Dan ini merupakan potensi besara untuk menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Industri ini tidak hanya menyerap tenaga kerja terdidik dan juga mampu menyerap tenaga kerja rumah tangga yang notabene ”wong ndeso” pesisir yang merupakan nelayan miskin melalui pola kemitraan.

Algae tidak hanya berpotensi menghasilkan biodisel. Komoditas ini juga bisa dijadikan bahan pangan, pakan ternak, industri farmasi, plastik, metanol, guna mengatasi pencemaran lingkungan yang selama ini menjadi momok yang menakutkan bagi pecinta alam. Sayangnya algae yang hebat ini suaranya ”nyaris tak terdengar”, yang gencar dipublikasikan justru komoditas lain. Dan lebih anehnya, Departemen Kelautan dan Perikanan juga belum menyentuh potensi algae yang luar biasa ini. Algae merupakan masa depan pengganti BBM yang potensial. Negeri ini dengan perairan tropisnya yang luas berpotensi memproduksi BBM dari algae ini. Dan ini sekaligus menjadi wahana untuk mensejahterakan nelayan miskin di negeri ini. Sudah saatnya kita ”memandang lautan dan melupakan daratan.” Sebab jika tidak maka seumur hidup kita mengantri berjam-jam hanya untuk mendapatkan BBM.

IZINKAN AKU BERTUTUR 08


Bismillahirrahmanirrahiim

Menggapai Bidadari, Mengobati cinta yang membara

( Refleksi Bedah Buku : Indahnya Bidadari )

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

“Dan sampaikanlah berita kepada mereka yang beriman dan berbuta baik, bahwa bagi mereka mereka disediakan sorga-sorga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan, dalam sorga-sorga itu meeka mengatakan,’ inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.’ Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya ( Q.S : Al-Baqarah: 25 )

Di dalam sorga-sorga ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? (bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit di dalam rumah. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni sorga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin (Q.S Ar-Rahman : 70-74)

Pada Suatu malam saya sangat merasa terpaksa untuk mendatangi suatu forum yang membicarakan pembicaraan yang sangat sensitive. Yaitu forum bedah buku dengan tema : “ Indahnya Bidadari” Selain temanya sangat sensitive, Saya juga dalam keadaan tidak begitu sehat. Sehabis ifthor maag saya kambuh. Namun, tiba-tiba HP saya berdering menanyakan bagaimana keadaan saya. Mereka sudah sangat paham dengan diri ini yang biasanya datang tepat waktu. Namun, saat itu terlambat. Ane bilang terusterang. Suara itu bilang bagaimana kami jemput. Wah kebetulan sekali. Saya setuju. Lima belas kemuadian sebuah kijang kapsul berhenti di depan sekre dan jadilah saya berangkat.

Acara belum dimulai saat saya datang. Begitu datang setelah basa basi sebentar. Acara dibuka dengan tasmi’ juz 30 secara bergantian dan dilanjutkan dengan tasmi’ Surat Al-Anfaal. Selesai lah sudah rangkaian taujih Rabbani. Lalu dimulai bedah buku tersebut. Subhanallah, rangkaian kata-kata itu seakan menjadi penyejuk jiwa, pelapang pikiran. Jika kita ikhlas berjuang di jalan 4JJI maka kita akan mendapatkan keridhaan 4JJI serta syurga dengan segala kenikmatannya. Termasuk Hurrun ‘Iin. Bidadari. Pasangan yang sempurna fisik dan akhlaknya. Pengobat duka lara. Pasangan yang paling setia. Pokoknya sempurna…..

Lalu apakah lagi yang akan kita risaukan apabila kita mendapatkan kebahagiaan diakhirat. Sebagai imbalan bagi pahit getirnya perjuangan dan jihad dalam berdakwah? Akhirnya ditutup dengan perkataan apabila kita merasakan sesak dalam berjuang ingatlah janji 4JJI ini. Apa lagi bagi yang belum mempunyai pasangan hidup, pendamping perjuangan. Kata amir pertemuan menutup majlis ini. (Ia nyindir saya yang satu-satunya belum walimah dalam forum tersebut). Jujur pada mulanya saya sudah menyiapkan diri untuk menghadapi semua itu.

Saudaraku yang ingin mendapatkan keridhaan 4JJI !

Bidadari. Itulah gambaran wanita yang sempurna dan paripurna. Bidadari. Hanya diperuntukkan kepada hamba-hambanya yang saleh. Bidadari. Adalah wanita-wanita yang cakap menjalankan kewajiban-kewajiban kepada suami mereka. Bidadari. Kecantikan meeka tidak pernah terlintas dalam pikiran manusia. Bidadari. Adalah bagian dari nikmat sorgawi yang belum pernah terlihat oleh mata. Bidadari oh bidadari … 4JJI sengaja menciptakan engkau dengan sempurna, diingin setiap mata, suaramu yang lirih dan merdu selalu dirindukan telinga yang senantiasa mendengarkan perintah 4JJI, membawa kesejukan dan ketentraman jiwa.

Saudariku yang ingin mendapatkan keridhaan 4JJI !

Antara bidadari dan muslimah memiliki kesamaan fungsi, keduanya telah diamanahkan 4JJI dengan fungsi sebagai istri. Sifat-sifat bidadari di dalam Al-Qur’an dan Hadist meliputi tiga sifat yang nampak. Yaitu, pertama, sifat jasmaniah. Kedua, sifat kesepadanan syariat.ketiga, sifat perumpamaan bidadari pada wanita yang mukminat, Shalihat dan harokiyat.

Dengan begini barulah terlihat kesepadanan antara kedua jenis makhluk 4JJI ini. Bidadari dan muslimah perbedaan dan kesepadanan.keutamaanya adalah mereka adalah istri bagi Hamba yang shaleh. Mereka yang akan berjodoh dengan keduanya dan dapat menikmati sorga yang telah dijanjikan 4JJI. Sehingga ada yang mengatakan. Pabila istri kita juga shalihat. Maka badannya bidadari dan kepalanya adalah istri yang shalihat tersebut. Wallahu’alam.

Ikhwan wa akhwat semua yang ku inginkan istiqomah berhimpun di jalan 4JJI!

Sifat kecintaan kepada seseorang dan saling mencintai adalah fitrah insaniyyah. Kita orang-orang yang berada dalam suatu wadah pergerakan dakwah yang sering berkumpul kadangkala merasakan perasaan-perasan tersebut. Syukur kalau kita sudah mendapatkan pendamping yang syah. Kalau tidak kan jadi berabe. Kita orang-orang yang berada dalam wajihah siyasi adalah orang-orang yang rentan mengalami semua ini. Bahkan ada istilah CBSA ( Cinta Bersemi Saat Aksi). Atau virus merah jambu yang menjangkiti kita.

Saya pikir kita semua harus jujur mengakuinya. Demi Rabb yang mengatur kehidupan ini saya juga pernah merasakannya. Namun, ada sepotong kalimat yang ingin kuungkapkan kepada kita semua bagaimana mengobati cinta yang membara itu ? Cinta yang seharusnya tidak hadir. Cinta yang seharusnya murni hanya untuk 4JJI dan orang yang telah dihalalkan oleh tuntunan Syariah.

Saudara dan Saudari Yang menghendaki dimuliakan 4JJI ! Maukah engkau menyimak apa yang dituliskan Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam kitabnya Mukhtashar Zadul Ma’ad Bab ke IV dengan tema Mengobati Cinta Yang Membara.

“ Ini termasuk penyakit hati, yang berbeda dengan penyakit-penyakit yang lain, baik wujud, sebab dan cara penyembuhannya. Jika cinta yang membara ini benar-benar telah mencapai puncaknya, maka dokter dan obat apapun tidak akan mampu menyembuhkannya. Ada dua golongan Manusia yang dijelaskan 4JJI di dalam kitabNya tentang cinta yang membara ini, yaitu istri Al-Aziz terhadap Yusuf As dan kaum Luth yang mencintai anak laki-laki yang tampan.

Ada sebagian orang yang berpendapat, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam juga terhinggapi cinta yang membara terhadap Zainab bin Jahsy, sehingga mereka menjadikannya sebagai topik kajian buku tentang cinta yang membara, maka ini merupakan kebodohan tentang Al-Qur’an dan diri Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam serta hikmah Ilahi yang terkandung dalam kisah pernikahan beliau dengan Zainab, yang sebelumnya menjadi istri anak angkat beliau Zaid bin Haritsah. Memang tidk dipungkiri Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sangat mencintai para Istri beliau. Dan yang paling beliau cintai adalah Aisyah.

Cinta yang membara adalah gambaran dua perkataan : menganggap bagus orang yang dicintai dan keinganan berhubungan dan berinteraksi dengannya. Cinta itu sendiri bermacam-macam. Yang paling utama dan paling agung adalah cinta karena 4JJI dan bagi 4JJI. Cinta ini mengharuskan cinta terhadap apa yang dicintai 4JJI, mengharuskan cinta kepada 4JJI dan RasulNya.

Ada juga cinta karena kesamaan jalan, agama, madzhab, kerabat, keahlian, tujuan dan lain sebagainya. Ada pula cinta yang ingin mendapatkan keinginan tertentu dari orang dicintai, entah kedudukan, harta, tuntunan atau pengajaran. Yang demikian hanya cinta yang tampak dipermukaan yang terlalu cepat sirna karena sirnanya sebab.

Karena cinta yang membara adalah merupakan suatu penyakit hati, maka ia masih dapat disembuhkan, entah dengan cara apapun. Jika orang yang dilanda cinta yang membara mendapatkan jalan untuk berhubungan dengan orang yang dicintai menurut syariat dan ketetapan, maka itulah cara penyembuhannya.

Jika tidak mendapatkan jalan untuk berhubungan dengan orang yang dicintainya, maka ini merupakan penyakit yang berat. Cara penyembuhannya adalah dengan menimbulkan keputusasaan tentang apa yang hendak diinginkannya, sehingga dia benar-benar putus asa.”

Marilah menggapai cinta sejati kepada 4JJI! Mari lah kita gapai bidadari wahai saudaraku ! Marilah menjadi bidadari dunia wahai Saudariku ! Sesungguhnya cinta kepada 4JJI diatas segalanya. Allahu Ghoyatuna !

Akhirnya ku diantar pulang kembali ke sekre perjuangan ini sekitar jam 10:30 malam dan malam itu Saya betul-betul tidur dengan nyenyak dan tidak bermimpi apapun. Semoga berguna dan bermanfaat bagi kita semua . Wallahu’alam

Abu Jundii ( HUD-HUD) Markazud Jihad 13 Ramadhan 1425 H/

27 Oktober 2004 M Rabu, 14: 52

IZINKAN AKU BERTUTUR 07


Bismillahirrahmanirrahiim

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Iblis berkata : “ Ya Tuhanku oleh sebab engkau telah memutuskan aku sesat,pasti akau akan menjadikan mereka memandang baik perbuatan maksiat di muka bumi dan aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hambaMu yang mukhlis diantara mereka (Al-Hijr : 39-40)

Subhanalloh, Alhamdulillah 4JJI Subhanawata’ala menyampaikan umur kita kepada bulan yang teramat Mulia. Bulan Ramadhan. Seakan terbayang dan terpampang jelas di hadapanku saat ini beratnya perjuangan perang Badr yang dilakukan pada bulan Ramadhan. Letihnya dan paniknya para sahabat menghadapi peperangan Ahzab. Ditengah pembelotan kaum yahudi dan penantian terhadap tentara musyrikin. Sedangkan mereka dalam keadaan lapar menggali parit yang akan digunakan sebagai sebagai pertahanan bagi kota madinah. Kota rasul kota yang mulia dan diberkahi. Lalu pembebasan Khaibar juga dilakukan dalam bulan Ramadhan.

Namun sekarang kita berada dalam kelapangan yang sangat lapang. Keamanan yang teramat nyaman. Walaupun secara pribadi mungkin ada diantara kita dalam bulan Ramadhan ini ada dalam keadaan sakit dan berduka. Namun semua itu tidaklah akan menyurutkan langkah kita untuk memanfaatkan bulan Ramadhan ini sebagai madrasah untuk latihan meningkatkan kualitas dan kuantitas amal kita Insya 4JJI. Sehingga kita tidak lagi terjerat dalam jebakan Syetan dan Iblis yang membuat kita merasa tenang dengan kemaksiatan yang kita lakukan. Semoga kita termasuk pada orang-orang yang ikhlas.

Manusia yang memandang maksiat adalah cirri-ciri dari manusia yang riya dan munafik. Mari kita perhatikan secara seksama dalam surat Al-baqarah , 4JJI subhanawata’ala menjelaskan ciri-ciri mereka panjang lebar sekitar 20 ayat. Kita ambil salah satu contohnya dalam ayat 13 apa yang mereka katakan ?

Apabila dikatakan kepada mereka : “ Berimanlah sebagaimana orang-orang lain yang telah beriman. Mereka menjawab : “ Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang bodoh itu telah beriman?” Ingatlah sesungguhnya merekalah orang-orang bodoh, tetapi mereka tidak tahu. ( Q.S Albaqarah : 13)

Saudaraku yang ingin memegang predikat mukhlis ! saya ingin mengajak anda semua untuk merasakan perasaan yang saya rasakan saat seorang asatidz menyampaikan suatu taujih ruhaniyah dalam menyambut Ramadahan ini. Beliau berbicara mengenai maksiat. Mengapa begitu sangat ingin saya menyampaikan kepada antum semua persoalan ini ? disebabkan oleh sebuah sabda Rasulullah yang menyatakan orang yang mendengarkan wajib menyampaikan, mana tahu orang yang mendengar mempunyai pemahaman yang lebih dari orang yang menyampaikannya. Karena agama itu adalah nasehat dan kita di suruh oleh 4JJI untuk saling menasehati dalam kebaikan, kesabaran dan kasih sayang. Maka mari kita simak secara seksama.

Dalam kehidupan kita seorang dai yang menyatu dalam rentak yang sama dalam suatu jamaah ukuran kemaksiatan itu lebih jelas daripada apa yang dipahami oleh orang awam. Maksudnya orang-orang yang belum bergabung dalam suatu jamaah haroki dakwah seperti apa yang kita nikmati sekarang ini. Imam hasan Al-Banna Muasis dakwah Ikhwanul Muslimin menerangkan secara detil ukuran kemaksiatan itu dalam bingkai Arkanul Baiah. Sehingga seorang ahdo’ dakwah dapat mengetahui posisinya saat itu apakah sudah bermaksiat atau belum. Serta dengan ikhlas melakukan uqubah diminta ataupun tidak diminta oleh jamaah itu sendiri. Karena sudah mengetahui kelalaian yang telah dilakukannya.

Dalam siroh nabawiyah kita sudah mengetahui dengan seksama apa yang dialami oleh Ka’ab bin Malik yang rela dan ikhlas menjalani hukuman dari qiyadah dakwah waktu rasulullah dengan diboikot oleh semua manusia yang ada di madinah selama 50 hari penuh. Sangugupkah kita melakukan apa yang telah dicontohkan para orang-orang mulia dan dimulikan oleh 4JJI tersebut. Insya 4JJI sanggup.

Kesanggupan itu dapat kita dapatkan kalau kita mampu meningkatkan kualitas diri kita dengan tarbiyah dzatiyah. Saya sekaligus ingin menjawab mengapa jamaah kadangkala tidak menegur ahdo’nya yang bermaksiat dan lalai atas tugas-tugasnya? Mengapa jamaah atau qiyadah tidak dapat menjaga seorang ahdo’ untuk tetap dalam alur yang telah ditetapkan oleh syariat Islam itu sendiri. Saya secara pribadi beranggapan itun adalah tanggapan yang sangat egois.

Ingatlah Saudaraku! Pertanggungjwaban itu akan di minta 4JJI secara pribadi. Kita bermaksiat maka kitalah yang akan menanggung akibatnya. Jamaah dan dakwah ini peunya keterbatasan karena bukan antum saja yang akan diperhatikan. Ingatlah seseorang yang sudah menyandang predikat kader harus bersama-sama menyukseskan cita-cita jamaah dan Islam ini sekuat tenaganya. Jangan menajdi orang-orang yang manja. Karena masih banyak umat yang memerlukan kemanjaan dari kita. Karena mereka memang belum mengetahui untuk apa mereka hidup.

Semoga yang saya ungkapkan ini bermanfaat. Karena kalau kita buka-buka lagi materi tarbiyah yang berjudul “ Ahdamut Tarbiyah “ ( tujuan dari tarbiyah) adalah untuk menghasilkan prajurit dakwah yang gemar berharokah. Saya bpernah membaca tulisan seoprang ustazah “ Sitaresmi “ dalam majalah saksi yang begitu gamblang menjelaskan hal ini.

Beliau menggambarkan kegitan harokah seorang prajurit dakwah itu seperti gelombang air laut. Walaupun tidak selalu besar tetapi terus bergerak sehingga air laut itu senantiasa bersih dari limbah dan sampah. Karena kita sudah mengetahui bahwa air laut itu adalah air suci dan mensucikan. Sehingga papun yang ada dalam laut itu halal dimakan walaupun dalam keadaan mati.

Marilah kita bergerak sehingga kita dalam mensucikan diri kita dari maksiat. Mensucikan lingkungan kita dan jamaah kita dari maksiat. Karena boleh jadi kegagalan dalam dakwah karena ada salah seorang ahdo’nya bermaksiat sedangkan ia tidak merasa sedang bermaksiat. Semoga 4JJI menerima taubat kita yang yang dirajut dengan benang-benang penyesalan dan di celup dengan air tekad untuk tidak mengulanginya lagi. Semoga amal shaum kita mendapatkan imbalan yang setimpal dari 4JJI subhanawata’ala.

Abu Jundii ( HUD-HUD) Markazud Jihad 02 Ramadhan 1425 H/

17 Oktober 2004 M Sabtu, 14: 29

Izinkan Aku Bertutur (6)

Bismillahirahmanirahim

( Ane Mencintai Antum Semua Karena Allah Swt )

Kutuliskan kata-kata ini dalam keadaan mata yang masih basah karena air mata. Perjalanan waktu terasa begitu cepat berlalu. Nampaknya Ikrar perjuangan harus dipercepat. Mungkin Ane akan meninggalkan antum semua secara Jasadi. Namun, secara psikologis dan Ruhy antum semua akan ada dalam relung hati Ane.

Disinilah kita merencah dan bertindak/ memerah pikiran melerai masalah

Namun kita tetap manusia tenaga kita tak kemana ….

Masihkah antum ingat taujihat Ane “Inilah Kita! Siapa dan Mana Mereka ? “ inilah kita ikhwatifillah semua. Manusia lemah yang kurang bertenaga. Inilah Ane Manusia lemah dan tidak bertenaga. Inilah Ane dengan segala keterbatasan Ane. Inilah Ane yang sangat cinta dengan 4JJI, wajihah dakwah yang bernama KAMMI dan antum Semua. Sebenarnya Ane tidak sampai hati untuk menyampaikan ini semua. Namun, sebuah perjuangan butuh perhentian. Butuh terminal untuk sekedar Recovery.

Kita dikumpulkan 4JJI disini dengan takdir Ilahi. Namun Apadaya ada suatu saat yang akan memisahkan kita.

Disnilah kita berpikir dan bekerja/Namun kita tetap lemah …

Hanya bersandar pada 4JJI …

Ya 4JJI, yang semua rahasiaku kutitipkan pada-MU. Ya 4JJI yang selalu menyayangiku. Ya 4JJI selalu menguatkan ku. Mengapa terasa berbelit untuk sekedar mengutarakan apa sebenarnya yang ingin ane ungkapkan..ini… ? Hanya kepada-MU Hamba yang lemah ini menyandarkan diri. Banyak hak yang harus Ane penuhi. Banyak kewajiban yang belum tuntas. Banyak amanah yang masih terbengkalai. Banyak ummat yang masih ingin menanti uluran tangan.

“Sesungguhnya Tuhan Kamu adalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,Lalu Dia bersemayam di atas Arsy.Dia menutupkan malam kepada Siang yang mengikutinya dengan cepat, (diciptakannya pula) matahari,bulan dan bintang-bintang tunduk pada perintahNya.Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah.Maha suci Allah,Tuhan Alam Semesta. Berdoalah kepada TuhanMu dengan berendah diri dan suara yang lembut.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.Dan janganlah kamu membuat kerusakan di Muka bumi dan berdoalah kepadaNya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya Rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.( Q.S 7 AL-A’RAAF: 54-56)

Inilah kita yang takut akan kemaksiatan kita akan membawa pada kemurkaan Allah. Selalu mengharap agar Allah memberikan keridhaannya kepada kita. Tanpa itu semua kehidupan ini akan terasa hampa. Tanpa itu semua kita sesungguhnya kita hanya hamba yang tidak tahu apa-apa. Hanya lantunan doa yang penuh dengan rasa khauf dan raja’ menjadi kekuatan kita. Sesungguhnya doa adalah kekuatan mukmin yang paling dahsyat. Marilah kita bersama berdoa agar kita bisa istiqomah dalam jalan ini. Ikut dalam barisan para mujahidin walaupun hanya pada barisan yang terakhir.

Ane ingat sekali syair Umar ibnu Khatab yang menggambarkan keistiqomahannya dalam berjuang. Coba kita pahami dan renungi semangat yang mendalam ini, “ Jika ada seribu pejuang, maka Aku salah satunya!/ Jika ada seratus pejuang maka Aku salah satunya!/ Jika ada sepuluh pejuang maka Aku salah satunya!/ Jika hanya ada satu pejuang maka itulah Aku!!” Sanggupkah kita berkata seperti itu saat ini? Disaat kita mencoba memperjuangkan kebenaran. Namun kita mendapati realitas di lapangan tidak ada lagi yang mau memperjuangkan kebenaran tersebut. Mereka yang notabene Saudara kita malah selalu mendompleng kita dari dalam. Selain itu, kita mendapat perlawanan yang kuat dari musuh kita yang di luar. Kita sangat merindukan persatuan dan kesatuan itu terwujud. Kita sebenarnya tidak peduli siapa yang akan berada di depan. Kita tidak peduli itu semua. Namun nampaknya harapan itu masih jauh untuk ukuran sekarang ini.

Isbir ya akhi wa ukhti semua, tetaplah tegar menjaga diri kita tetap dalam barisan ini. Mengajak saudara-saudara kita yang lain untuk bergabung dalam kafilah ini..Afwan atas segala apa yang saya lakukan selama ini kepada antum semua.Karena tidak semua antum dapat saya perhatikan dan carikan solusi permasalahannya..Afwan sekali lagi. Jazakallah atas segala yang antum lakukan selama ini.Tetaplah tegar karena antum beruntung sebagai orang yang dipilih Allah dalam jalan dakwah ini.Jalan yang tidak banyak orang yang merasakan nikmatnya, do’akan saya juga.Tidak banyak orang yang dipilih Allah untuk mengemban tugas suci ini.

Inilah kita yang senantiasa mempunyai tekad untuk memperjuangkan kebenaran Al-Islam. Inilah kita yang telah menetapkan tujuan kita adalah Allah. Inilah kita yang menetapkan teladan kita adalah Rasulullah.Inilah kita yang telah meneguhkan bahwa hanya Al-quran undang-undang kita.Inilah kita yang telah menegaskan jihad jalan perjuangan dan Syahid di jalan Allah sebagai cita-cita tertinggi kita. Inilah kita…

Masih kuingat pesan dikala jiwa ini lemah.

“Gantungkan asamu! Serahkan masalah hanya kepada Allah dengan selalu Qiyamullail, melingkar & bergerak bersama jamaah dalam suka maupun duka (Sms dari Ust. Nurdiin 24/03/2003 20:06) “Mintalah kepada Allah, ihdinash shirothol mustaqim sampai yaqin” (sms dari ust.Nico Rialdo 24/03/2003 20:32) Alhmadulillah Allah memberikan kata-kata penggugah semangat istiqomah dikala dada ini terasa sesak dengan beratnya amanah ini. Hanya Allahlah sebaik-baik tempat mengadu.Selamat datang segala tantangan Latihlah jiwa kami ini menjadi kuat dan menjadi Singa-Singa dakwah yang berhati Malaikat.AllahuAkbar!!!

Ane ingin antum semua jadi singa berhati malaikat ….

Izinkan Aku Bertutur (5)

Bismillahirahmanirahim

( Menyikapi Perbedaan )

Pagi ini selagi bersih-bersih Ane nemuin coretan yang isinya :

Perbedaan itu Indah, jika di kelola dengan baik

Seperti kue ini yang terdiri dari beberapa bagian

Semuanya berbeda Tapi semuanya bersatu

membentuk kue yang bisa dinikmati

Perbedaaan merupakan keniscayaan. Fitrah. Yang paling penting adalah bagaimana cara kita menyikapi semua perbedaan yang ada. Setuju tidak … sodara-sodara. Dalam ukhuwah Islamiyah ada namanya fase taa’aruf , Tafahum, Taa’awun, Takaful yang akan melahirkan rasa Itsar. Bukankah 4JJI juga menjelaskan bahwa kita manusia diciptakan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling kenal-mengenal dan saling berinteraksi. Interaksi positif sehingga peranan kita Khilafatu fil Ardhi tercapai. Bahkan Rasulullah menyatakan manusia itu bagaikan bahan tambang. Lalu kalau sudah begitu mengapa kita takut berbeda?

Mengapa Takut Berbeda ?

Seandainya semua sama dan serupa

Apakah kan menjamin bahagia ?

Seandainya semua sempurna

Lalu dimanakah letaknya Rabbi alam semesta

Seandainya semua baik dan mulia

Lalu dimanakah letaknya wibawa

Seandainya semua cendikia

Lalu dimanakah letaknya kharisma

Perbedaan memang harus ada

Tanpa ada perbedaan tiada beda mulia dan hina

Mari kita sikapi perbedaan yang ada secara positif. Mari kita jadikan perbedaan menciptakan cita ukhuwah yang hakiki. Karena Persaudaraan yang dilandasi dengan perbedaan memang bagaikan kue. Terdiri dari bahan yang berbeeda saling melengkapi. Sehingga menghasilkan kue dengan cita rasa yang tinggi. Wallahu’alam.

Abu Jundii Markazud Jihad (Jum’at) 14 Jumadil Ula 1425 H/ 2 Juli 2004 M (14.48 WIB)

SPIRIT DAKWAH