Sabtu, 16 Agustus 2008

Hakikat Pemahaman !!!

Bismillahirrahmanirrahim!

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

(Eddy Syahrizal Ketua Umum KAMMI Daerah Riau 2002-2004)

Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata, “ kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semua itu berasal dari Tuhan kami (Q.S Ali Imran :7)

Kesyukuran yang mendalam kita berikan kepada 4JJI Swt. Yang telah memberikan pemahaman tentang keindahan jalan dakwah yang sedang kita harungi ini. Dengan pemahaman ini kita insya 4JJI akan selalu menapaki jalan yang memenatkan raga dan jiwa ini. Telah diturunkan al-Qur’an sebagai payung yang melindungi dari panasnya mihnah. Dan menjadi air penyejuk ketika haus dan dahaga datang menerpa. Ya 4JJI tiada daya dan upaya selain dengan pertolongan-MU.

Shalawat dan salam kerinduan yang mendalam kepada Murabbi agung para Da’I yang mempunyai pemahaman tanpa cacat dan cela. Semoga siroh perjalan dakwah dan hidupmu dapat kami jadikan sebagai suri tauladan. Sungguh pada diri Rasulullah terdapat suri tauladan yang baik.

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Pemahaman adalah akar dalam sebuah gerakan. Pemahaman adalah ruh dalam kehidupan. Pemahaman adalah detak jantung dari aktivitas dakwah seorang Da’i. Pemahaman yang bening dan bercahaya akan mampu meneruskan cahaya hidayah dari 4JJI kepada ummat yang sedang kebingungan.Pemahaman dari seorang Da’I lah yanga akan meluruskan detak langkah ummat yang sekarang sedang berada di persimpangan jalan. Alangkah indahnya, perjalanan dakwah ini kalau semua Da’I mempunyai pemahaman yang sama dengan pemahaman Murabbi yang agung nabi Muhammad Saw. Maka kewajiban para Da’ilah untuk memahami apa yang dipahami manusia mulia ini. Pemahaman ini adalah tetesan, rembesan dari Tarbiyah 4JJI Swt.al-Qur’an wahyu yang mulia adalah perundang-undangannya,. Sudahkah kita merujuk al-Qur’an yang mulia?

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Asyahid Sayyid Quthb dalam Ma’alim fit hariqnya menjelaskan bahwa al-Qur’an adalah sumberi inspirasi para Da’I dalam melakukan sebuah harakah dalam gerakan dakwah. Dalam Muqoddimah Fi –Zhilalil Qur’annya beliau menyatakan dengan tetgas bahwa ia menginginkan Fi-Zhilalil –Qur’an ini suatu saat dicampakkan lalu setiap muslim hanya mengambil inti gerakannya sesuai dengan jiwa dan ruh yang ada dalam al-Qur’an itu sendiri.Marilah kita pertanyakan sejauh manakah interaksi kita dengan al-Qur’an selama ini…?

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Al-Qur’an adalah ruh bagi seorang Da’I. Al-Qur’an sangat erat hubungannya dengan tarbiyah ruhiyah.al-Qur’an adalah surat permintaan dari seorang kekasih kepada orang yang dikasihi-Nya. Maka apabila kita membaca al-Qur’an jiwailah dengan sepenuh hati kita. Selamilah maknanya. Tenangkanlah pembacaannya. Seperti sedang membaca surat dari seorang kekasih yang sangat dan paling kita cintai. Maka akan tergeraklah kita membacanya, menghapalnya, memahaminya, melaksanakan apa yang di maui-Nya. Sungguh, kita bukanlah kekasih yang setia. Bahkan ada diantara kita yang malah mendurjana. Maka tidak pantaskah 4JJI cemburu terhadap kita ….?

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Memang pantasllah 4JJI cemburu lalu menimpakan siksa-Nya kepada kita.Karena kita adalah orang yang bersalah. Wahai jiwa yang khianat, sebelum penyesalan dan kesadaran tiba mari kita sadari alpa diri. Alpa diri yang telah membuat aktivitas kita temaram, kelam dan pekat bagai siang yang tertutup gerhana matahari.

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Tarbiyah ruhiyah adalah langkah awal untuk mencapai pemahaman yang teguh. Tarbiyah ruhiyah lahir dari aqidah yang kuat.Aqidah yang kuat terlahir dari pemahaman yang kuat dan padu.Pemahaman yang sudah dibuktikan dengan berbagai tantangan dan hambatan. Sehingga mejadi kompas yang selalu menentukan arah ke haribaan-Nya.

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Jalan dakwah yang kita harungi ini adalah jalan panjang yang membentang luas, jalan yang penuh dengan onak duri,jalan yang tidak sepi dari ujian dan cobaan. Itulah hakikat jalan dakwah ilallah tidak bisa dipahami tabiatnya kecuali oleh mereka yang sudah melanglangbuana dalam pahit getirnya jalan dakwah ini. Hanya seorang mujahid yang periang dengan sekulum senyuman keikhlasan yang akan sanggup bertahan. Maka tersenyumlah! Wahai mujahid senyuman yang bersumber dan tercipta dari pemahaman padu yang mendalam.

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Kawan seperjuangan ! kapan lagi kita akan bergerak, padahal genderang perang sudah ditabuh Junudusy Syaithon saat awal penciptaan Adam As.Berabad-abad lamanya dalam menentang al-haq di muka bumi ini. Pemahaman ini juga akan menciptakan atmosfer ukhuwah yang erat. Karena itu marilah kita istiqomah dengan manhaj yang benar, mari kita laksnakan apa yang diperintahkan 4JJI. Marilah kita koreksi diri kita dengan sunguh-sunguh dan detail sekali.Baik dalam hal ketaatan dan kemaksiatan. Selanjutnya marilah kita saling menasehati terhadap aib-aib yang kita punya. Lalu dengan penuh kasih sayang dan kegembiraan kita bahagia menerima nasihat tersebut. Karena agama ini adalah nasehat.

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Sahabat pemahaman yang benar akan mendidik kita dan menjadikan amalan kita senantiasa ikhlas lillahi ta’ala dan senantiasa memohon kekuatan dari 4JJI. Marilah kita menjadi rahib-rahib di malam hari dan penunggang kuda di siang hari. Marilah kita menghabiskan malam untuk beribadah kepada 4JJI, bermunjat kepadanya, menjauhkan lambung kita dari tempat tidur. Marilah kita berdoa kepada 4JJI dengan penuh harap sehingga sebagai pemuda dapat mensifati sifatnya Ali Bin Abi Thalib .

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Sejarah telah menggambarkan beliau ibarat sebuah dahan yang berguncang ketika shalat malam, jenggotnya bersimbah airmata, seraya berdoa agar dunia agar dunia memperdayai selain dirinya. Karena ia telah menceraikannya dengan talak tiga yang tidak akan mungkin rujuk lagi. Lalu marilah kita memalingkan muka sejenak kepada Abdullah bin Umar adalah seorang yang banyak melakukan shalat, ibadah tahajud dan berdoa. Apabila ia luput dari shalat isya, maka ia menghidupkan sisa malamnya untuk beribadah. Sejarah telah mencatatnya saat ubay bin abi bazzah mengisahkan sebuah kisah abadi yang terkenang sampai kini.

Akhi wa Ukhti Fillah Mujahid fidDakwah! Tatkala Ibnu Umar membaca ayat : “kecelakaanlah bagi mereka yang curang dalam takaran-Nya “ hingga firman –Nya : “ Pada hari itu manusia berdiri di hadapan Rabb semesta alam (Q.S al-Muthaffifin 1-6). Beliau menangis hingga pingsan dan tidak sanggup meneruskan bacaan ayat selanjutnya. 4JJI ya Kariim kumpulkanlah kami dengan orang-orang yang mencintai-Mu. Orang –orang ikhlas yang mempunyai pemahaman yang benar terhadap al-haq. Sahabat seperjuangan! Masih banyak contoh hubungan mereka dengan 4JJI yang harus kita pelajari, maknia dan pahami. Sungguh itulah obsesi yang dilandasi pemahaman yang padu. Maka marilah kita belajar saling memahami. Wallahu’lam

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Kamis 28 Rabiutsani 1425H/17 Juni 2004 10.34 WIB

Tidak ada komentar:

SPIRIT DAKWAH