Sabtu, 16 Agustus 2008

Revitalisasi Intima’ Jama’I Modal Jihad Profetik !!

Bismillahirrahmanirrahim!

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

(Eddy Syahrizal Ketua Umum KAMMI Daerah Riau 2002-2004)

Hakikat Intima’I Jama’I seorang Muslim diwujudkan dengan amal (Imam Syahid Hasan Al-Banna majmu’a Rasail)

Intima’I seorang muslim diukur dari amal dan ketepatannya dalam sholat (Asy-Syahid Sayyid Quthb).

Intima’ Jama’I seorang muslim diukur dari bagaimana dia mengukur obsesi pribadinya. Obsesi Pribadi diukur dalam obsesi Jama’ah merupakan tanda dari kebangkitan Peradaban ( Abul’ala al-maududi)

Hak Allah,Islam dan dakwah jauh lebih besar terhadap dirimu dari pada hak keluarga dan pribadimu terhadap dirimu sendiri. Allah,islam dan dakwah ini butuh bukti,bukan janji (Ketua Umum KAMMI daerah Riau)

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah mengokohkan rasa kebersamaan, senasib sepenanggungan, rasa seperjuangan, rasa seaqidah, seperjuangan dan rasa persaudaraan yang membumi diantara kaum Muslim Anshar dengan Kaum Muslimin Muhajirin. Demikian juga hendaknya Allah Azza Wajalla memberikan rasa itu ke dalam hati dan sanubari kita. Semoga setiap lantunan doa Rabithah yang kita ucapkan sepenuh hati, bisa saling menguatkan di dalam mengarungi jalan dakwah ini.Amien.

Muhammad Ibnu Abdillah.Kekasih Allah, yang harus kita cintai melebihi diri,dan keluarga kita sendiri mampu menjadi faktor pemersatu dan memberikan contoh teladan dalam memperjuangkan risalah Ilahi ini. Tidak banyak kata, hanya lakukan dan lakukan serta beramallah!. Walaupun sudah diampuni Allah, Namun apa katanya?, “ Tidak bolehkah saya mensyukuri Nikmat yang telah diberikan Allah”. Sungguh Shalawat dan salam kami tidak cukup untuk melepaskan kerinduan terhadapmu Ya Habibillah.

Akhi wa ukhti Fillah Mujahid fiddakwah! Momentum hijrah adalah momentum yang baik bagi kita untuk melihat kembali diri kita. Melihat semua amal kita. Memutaba’ah itqonkah kita dalam menjalankan amanah. Momentum ini adalah suatu saat kita dimana kita berhenti sejenak. Memoles kembali semangat keistiqomahan kita. Dengan polesan-polesan motivasi untuk berbuat lebih baik.Hijrah berpindah tempat memang tidak ada lagi. Saatnya kita sekarang hijrah Haqiqi dan maknawi. Siapkah kita wahai saudaraku?

Akhi wa ukhti Fillah Mujahid fiddakwah! Walau bagaimanapun kita harus selalu siap! Bukankah Imam Syahid Hasan Al-Banna pernah menyatakan,”Anggaplah dirimu di dalam dakwah ini laksana seorang prajurit yang sedang ada di baraknya. Setiap ada perintah dia akan maju dengan penuh semangat.” Siapkah kita menjadi prajurit Allah, Islam dan dakwah ini. Sungguh kita sudah diberikan Allah pilihan. Maka pilihlah salahsatu pilihan tersebut ya Saudaraku. Iman dan Islam atau selainnya. Sungguh jalan kebenaran dan kebatilan itu sudah jelas. Bahkan sangat jelas sekali.

Akhi wa ukhti Fillah Mujahid fiddakwah!Intima’ Jama’I adalah rasa ingroup kita satu sama lain. Intima’ Jama’I lah yang menyatukan hati kita,pikiran kita dan perasaan kita.Kesatuan inilah yang membuat kita merasa bagian dari yang lain. Keperihan satu orang diantara kita adalah keperihan kita bersama. Ketakutan salah seorang kita adalah ketakutan kita semua. Kesedihan satu orang adalah kita kesedihan semua. Kemalangan yang ditimpa oleh seorang diantara , kemalangan kita semua.

Akhi wa ukhti Fillah Mujahid fiddakwah! Saat ingin menyelesaikan taujihat ini saya mendapat kabar salah seorang abang dari akhwat meninggal dunia. Mungkin ini skenario Allah untuk lebih memfokuskan Intima’ Jama’I ini lebih mengena pada sasaran. Selama ini terutama di KAMMI Daerah saya memperhatikan kita kurang sekali meperhatikan hal-hal seperti ini. Kita kurang peduli dengan saudara kita. Kita meminta banyak tapi kurang memberikan empati kepada Saudara kita. Bahkan untuk mengucapkan salam, SMS atau sekedar misscalled lewat HP. Saya berharap ke depan kalau ada informasi seperti ini, terjadi pada saudara kita mohon cepat direspon.

Akhi wa ukhti Fillah Mujahid fiddakwah! Saya mencatat dalam buku harian saya bahwa banyak informasi seperti ini yang terlewatkan. Ada yang sakit diantara kita kita tidak tahu. Ada orang tua dari salah seorang Saudari kita yang di opname di rumah sakit kita juga tidak tahu. Bahkan ini sudah mewabah sampai ke Komsat. Salah seorang orang tua Akhwat meningggal dunia di komsat itu seorangpun tidak tahu. Akhirnya hari itu juga saya sempat menegur ketua komsat yang bersangkutan. Ini adalah salah satu wujud dari Intima’ Jama’I tersebut. Makanya wahai saudara-saudari Fillah mari kita berhenti sejenak di dalam momentum hijrah ini untuk memutabaah kembali rasa Intima’ Jama’I kita.

Akhi wa ukhti Fillah Mujahid fiddakwah! Revitalisasi kembali Intima’ jama’I adalah suatu keniscayaan bagi kita . Intima’ Jama’I adalah elan vital dalam jihad yang kita lakukan di jalan dakwah ini. Rasa kebersamaan inilah yang akan melahirkan energi besar untuk melanjutkan perjuangan ini kelak. Mewariskan semangat jihad ini kepada generasi kita selanjutnya. Generasi masa depan yang akan menjadi kebanggan Islam. Kita sekarang dituntut dan diberi amanah untuk mempersiapkan generasi Rabbani tersebut. Hidup kita di dunia ini singkat. Sedangkan kezaliman itu masih terlalu kuat untuk kita tumbangkan. Bukannya pesimis ini realita.

Akhi wa ukhti Fillah Mujahid fiddakwah! Saya selalu menganggap bahwa taujihat yang saya buat ini adalah bagian dari wasiat-wasiat terakhir dari saya . Saya selalu merasa bahwa ini adalah salah satu dari pesan terakhir dari kehidupan saya. Saya sangat berharap ingin selalu bersama antum semua dalam perjuangan ini. Seandainya jasad saya bisa dibagi-bagi, biarlah saya akan menyertai antum semua dalam pertemuan antum semua. Amanah sebagai qiyadah itu sangat berat sebenarnya dengan kondisi saya seperti ini. Karena sebagai Qiyadah saya harus mengetahui semua keluh kesah antum semua.Mengetahui kesulitan antum semua. Mencoba memberikan jalan penyelesaian untuk antum semua.Namun apa yang baru saya lakukan untuk antum semua belum apa-apa.

Akhi wa ukhti Fillah Mujahid fiddakwah! Anggaplah taujihat ini salah satu wadah pertemuan kita. Antum boleh membuat tanggapan mengenai taujihat ini untuk perbaikan kita semua. Apalagi pertemuan BPH kita belum berjalan sebagaimana mestinya. Jagalah rasa Intima’Jama’I diantara kita. Mohon doakan saya selalu dalam lindungan Allah SWT.Diberikan kekuatan untuk selalu bisa meperhatikan antum semua. Saya sangat takut akan pertanyaan Allah kelak yang mempertanyakan bagaimana kepemimpinan saya terhadap antum semua.

Akhi wa ukhti Fillah Mujahid fiddakwah! Seharusnya taujihat ini sudah selesai paling lambat tanggal 5 setiap bulannya.Itulah komitmen saya terhadap antum semua. Namun taujihat kali ini molor.Hal itu disebabkan saya mandeg untuk sekedar menuliskannya. Semoga semua dari kita yang sedang diuji Allah meningkatkan kesabaran. Karena seorang muslim yang ditimpa kesusahan atau kemalangan hanya mengucapkan “Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Roji’un”. Wallahu’alam.

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Selasa 17 Muharram 1423H/ 18 Maret 2003 M 10.29 WIB

Tidak ada komentar:

SPIRIT DAKWAH