Rabu, 13 Agustus 2008

ADAKAH LOKUS DIRI MENURUT ANDA ?


(Abdul Rauf Ketua Umum KAMMI Daerah Riau 2004-2006)

Sebuah deskripsi kehidupan yang membuat intepretasi pujangga kebenaran bahwa lokus diri itu ada. Tetapi banyak orang tidak menganggap lokus diri itu relatif dan bahkan kekuatan psikologi seseorang yang mampu menyembunyikan segudang harapan, segudang kenangan yang tidak ditampilkan.

Untuk itulah sang pujangga kebenaran KAMMI Daerah riau mengajak kita berdiskusi lewat tulisan, tentunya antum dan antunna akan pro dan kontra terhadap pernyataan ini.

Ok!, yang kita maksud dengan lokus diri adalah sebagai berikut.

“lokus adalah wadah atau gave yang mampu menjadi segmentasi dalam tampilan, ungkapan dan emosional”. Untuk lebih jelas ada beberapa contoh yang akan kita munculkan dari hasil temuan dilapangan yang ini menjadi indikasi terhadap intepretasi sang pujangga kebenaran KAMMI Daerah bahwa lokus diri itu ada.

Sebelum contoh itu kita ungkapkan disini akan kita utarakan dulu berbagai jenis lokus diri diantaranya :

1. lokus Prasaan

2. lokus jiwa

3. lokus emosional

4. lokus tampilan

baik untuk pertama ini kita akan berikan beberapa hal tentang adanya lokus perasaan. Mengapa kita katakan lokus perasaan itu ada ?, dari hasil penelitian SPK( sang pujangga kebenaran) KAMMI Daerah Riau, maka bukti otentik dari segmentasi ini jelas keberadaannya; sepertihalnya seseorang dalam menghadapi permasalahan keuangan katakanlah seperti itu, pada saat ia asah rasa itu dengan kesabaran berusaha, keimanan, cukup ikhtiarnya. Maka kondisi perasaannya itu akan tidak berpengaruh terhadap kondisi perasaan beliau tatkala beliau berada dalam sebuah majelis. Dari sedikit contoh itu maka SPK berintepretasi lokus perasaan itu ada.

Contoh kasus berikut mengungkap tabir keberadaan lokus emosional, dari hasil temuan, yang jelas bukan dari ruang praktik dokter yaa?, saat seseorang menghadapi sebuah kondisi dimana emosionalnya terbangun, katakanlah emosional kemarahan. Saat seseorang marah pada seseorang maka dia bisa tidak marah pada orang lain. Atau dia marah besar sama si Ani pada rapat tentang anu misalnya hingga dia tidak terima pernyataan dan keberadaan si ani pada majelis itu, namun pada saat yang lain pada rapat membahas masalah yang lain dia tidak marah sama si Ani. Ada juga sebuah dinamika sidang, dimana pada saat sidang bentrok dengan argumen - argumen, tapi keluar dari ruang sidang bisa boncengan ke kafe. Jadi fenomenal ini membuat kita mengerti bahwa ada lokus diri pada diri manusia yang hidup. Sangat jelas bagi kita untuk menjaga lokus-lokus diri dalam kehidupan kita sehingga jika kita marah pada satu masalah atau pada seseoranglah katakan, maka hal itu tidak terbawa pada masalah atau pada orang yang lain. Jadi ada lokus – lokus yang menjaga suatu masalah sehingga masalahah tertentu tidak membaur dengan masalah lain sehingga tidak terjadi balon kelabu yang membesar akibat perpaduan dan tumpukan segudang masalah. Atau api kemarahan tidak membakar pada orang yang bukan untuk dibakar dengan kemarahan. Intinya dari lokus – lokus tersebut ternyata ada dua kategori lokus yang mempengaruhi diri tiap insan-insan yang bernyawa yaitu lokus Psikologis yaitu jiwa perasaan, emisional. Kemudian lokus biologis yaitu tampilan.

Itulah esensi dari kekuatan dan ketahanan lokus diri. Akhir kata ada beberapa pertanyaan untuk antum dan antunna mengiyakan atau menidakkan adanya lokus diri dalam diri manusia yang hidup

1. setujukah anda bila hasil investigasi dilapangan akan intepretasi SPK bahwa lokus diri itu ada?

2. Jika ia/tidak, kirimlah tulisan anda pada galeri KAMMI DAERAH RIAU secara ilmiah dan beralasan

3. Jika ia berilah catatan anda tentang upaya – upaya menguatkan dan mengebalkan lokus diri seseorang!

Jawaban anda kami tunggu

Sekian dari spk KAMMI Daerah Riau

Pekanbaru 31 mei 2004

Hasil Liputan Dari Majalah

· Semalam Bersama SPK KAMMI Daerah Riau

· Menjenguk Bintang Di malam Gerhana (SPK)

· Malam Belum Berakhir (SPK)

· Mengutip Benih-Benih Cinta Suci Disaat Insan Bermimpi (SPK)

Ttd

Ibnu Said Ibrahim SPK yang sedang bertualangs

Tidak ada komentar:

SPIRIT DAKWAH