Minggu, 01 Februari 2009

Belajar dari SahabatKu-Sahabat Saudara/i-ku








al-'Asr

In the name of God, Most Gracious, Most Merciful

By (the Token of) Time (through the ages),
Verily Man is in loss,
Except such as have Faith, and do righteous deeds,
and (join together) in the mutual teaching of Truth,
and of Patience and Constancy.


Translation by Abdullah Yusuf Ali




Usianya sudah amid (pertengahan) 60an. Pertama sekali berjumpa dengannya pada akhir winter di awal spring, di Selatan Canberra, Tepatnya Tuggeranong. Semangatnya untuk belajar Islam mestinya menjadi pelecut semangat bagi kaum muda, apalagi yang punya motto 'aksi kuat-ibadah taat-prestasi hebat'. Di Usia yang sudah senja ini, ia tidak kalah aktif dalam aktifitas keislaman di Canberra dibanding anak muda seusia saya dan anda.

Pada tulisan singkat ini saya ingin selipkan satu pelajaran berharga dari beliau dalam urusan waktu. Saya yakin, banyak diantara kita yang punya perencanaan hidup (dalam konteks waktu) dalam mengisi lembar-lembar kehidupan_tetapi tidak ada salahnya me-review hal-hal yang prinsip dalam hidup ini . Ada yang mengevaluasinya perhari, perminggu atau bulanan. Beliau terbiasa dengan sistem mingguan, karena di Australia rata-rata manajemen waktu di desain secara mingguan, misalnya (kontrak rumah, jadwal kuliah, jadwal kerja_meski bayarnya perjam, dan mutaba'ah (evaluasi) ibadah yaumiyah). Baginya, mutaba'ah ibadah yaumiyah itu penting, karena kita bisa mengukur diri secara jujur dengan melihat grafik waktu yang kita alokasikan bukan yang kita sisakan untuk urusan akhirat (walaupun semua kita semua faham bahwa bagi muslim setiap detik waktunya mestilah dihabiskan dalam rangka ibadah kepada Allah; apa saja aktifitasnya). Tentu saja, evaluasi tersebut beliau maksudkan bukan hanya sebatas quantiti tetapi lebih penting lagi penting lagi adalah qualitinya. Mohon do'a agar beliau tetap konsisten.

Saya mengajak diri sendiri dan saudara sekalian untuk menjaga waktu-waktu hidup kita, karena 'waktu adalah kehidupan' (H. Al banna). Rencanakan waktu kita secara mingguan dan harian untuk jangka pendek dengan tetap melakukan evaluasi; hari akan terasa sangat singkat dan kita pun akan termotivasi untuk memelihara dan memanfaatkannya sebaik-baik mungkin. Kemudian, tetap rencanakan agenda-agenda bulanan dan tahunan utk jangka menengah. Serta lengkapi perencanaan jangka panjang (bisa jadi 20-50 tahun kedepan) dengan berbagai alternatif pilihan, sebab Allah saja yang tahu apa yang akan terjadi satu detik kedepan. Tetaplah mengutamakan keseimbangan dunia-akhirat dengan menempatkan logika akhirat di atas dunia; letakkan dunia ditangan, tempatkan akhirat dihati. Allahu'alam...


Tidak ada komentar:

SPIRIT DAKWAH