Bismillahirahmanirahim
( Menyikapi Perbedaan )
Pagi ini selagi bersih-bersih Ane nemuin coretan yang isinya :
Perbedaan itu Indah, jika di kelola dengan baik
Seperti kue ini yang terdiri dari beberapa bagian
Semuanya berbeda Tapi semuanya bersatu
membentuk kue yang bisa dinikmati
Perbedaaan merupakan keniscayaan. Fitrah. Yang paling penting adalah bagaimana cara kita menyikapi semua perbedaan yang ada. Setuju tidak … sodara-sodara. Dalam ukhuwah Islamiyah ada namanya fase taa’aruf , Tafahum, Taa’awun, Takaful yang akan melahirkan rasa Itsar. Bukankah 4JJI juga menjelaskan bahwa kita manusia diciptakan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling kenal-mengenal dan saling berinteraksi. Interaksi positif sehingga peranan kita Khilafatu fil Ardhi tercapai. Bahkan Rasulullah menyatakan manusia itu bagaikan bahan tambang. Lalu kalau sudah begitu mengapa kita takut berbeda?
Mengapa Takut Berbeda ?
Seandainya semua sama dan serupa
Apakah
Seandainya semua sempurna
Lalu dimanakah letaknya Rabbi alam semesta
Seandainya semua baik dan mulia
Lalu dimanakah letaknya wibawa
Seandainya semua cendikia
Lalu dimanakah letaknya kharisma
Perbedaan memang harus ada
Tanpa ada perbedaan tiada beda mulia dan hina
Mari kita sikapi perbedaan yang ada secara positif. Mari kita jadikan perbedaan menciptakan cita ukhuwah yang hakiki. Karena Persaudaraan yang dilandasi dengan perbedaan memang bagaikan kue. Terdiri dari bahan yang berbeeda saling melengkapi. Sehingga menghasilkan kue dengan cita rasa yang tinggi. Wallahu’alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar